Juga perlu ada penelitian apa penyebab sehingga kasus serangan buaya makin sering terjadi
Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Banyaknya korban akibat diterkam buaya sungai Mentaya, menjadi perhatian serius DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, untuk membahas penanganannya.

"Mungkin Senin depan kami akan mengundang instansi terkait di Pemkab Kotim sepeti Dinas Kehutanan bersama BKSDA" untuk membahas penanganan ancaman buaya yang kini menjadi kekhawatiran masyarakat karena sudah banyak memakan korban," ujar Ketua DPRD Kotim, Jhon Krisli di Sampit, Sabtu.

DPRD akan mengundang Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) karena instansi ini berwenang dalam hal konvertasi dan hewan dilindungi.

Jhon juga mendesak kepada pemerintah daerah agar melakukan langkah konkret di lapangan karena ancaman keberadaan buaya-buaya tersebut tidak bisa dianggap sepele dan bisa terjadi kapan saja.

"Kami ingin pemerintah daerah bersama BKSDA dan pihak terkait untuk bergerak cepat menanggulangi persoalan ini. Juga perlu ada penelitian apa penyebab sehingga kasus serangan buaya makin sering terjadi," sambung Jhon.

Seperti diketahui, awal pekan tadi seorang warga bernama Yassin (40) tewas akibat diterkam buaya saat mandi di sungai Mentaya di Desa Jaya Karet Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Jasad korban baru ditemukan dua hari kemudian.

Yassin merupakan korban ketujuh terkaman buaya mentaya dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Sebagian besar korban terkaman buaya tersebut meninggal dunia, bahkan ada yang jasadnya tidak ditemukan hingga sekarang.

Pewarta: Norjani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014