Jakarta (ANTARA News) - Komite Nasional dan Keselamatan Transportasi (KNKT) memastikan kejadian tergelincirnya pesawat Mandala Airlines PK-RIE dengan nomor penerbangan RI 394 sesaat setelah melakukan pendaratan di Bandara Tarakan, Kalimantan Timur sekitar pukul 11.30 Wita, Selasa, sebagai kecelakaan meski tidak menimbulkan korban jiwa. "Itu kecelakaan bukan insiden karena dampaknya cukup berat seperti roda patah, salah satu mesin terlepas dan sayap patah karena nabrak pohon dan sebagainya," kata Ketua KNKT, Setio Rahardjo saat dihubungi di Jakarta, Selasa. Setio juga memperkirakan, faktor cuaca dalam kecelakaan itu diduga berkontribusi cukup besar karena berdasarkan pantauan alat dan saksi di lapangan, termasuk laporan sementara para kru, seperti tebalnya asap yang dapat memperpendek jarak pandang, sangat dominan. "KNKT sendiri telah membentuk tim investigasi berkekuatan 6-7 orang. Empat orang besok berangkat ke Tarakan dan satu orang segera bergabung di sana karena memang sedang ada di Kalimantan," katanya. KNKT juga memperkirakan, investigasi dan penelitian kecelakaan Mandala RI 394 itu tidak akan memakan waktu lama karena seluruh unsur terpenuhi, misalnya para kru yang masih hidup dan saksi mata yang lengkap. "Tinggal nanti yang diperkirakan agak lama adalah pembacaan kotak hitam pesawat," kata Setio. Sebelumnya, Kepala Biro Hukum dan Humas PT Mandala Airlines, Alex Widjojo saat dihubungi mengatakan, dugaan tebalnya asap yang menyebabkan pendeknya jarak pandang memang menguat sebagai penyebab kecelakaan itu. "Memang ada laporan dari awak jarak pandang hanya 500 `feet`, tetapi apakah ini penyebabnya, kami juga belum tahu karena itu kewenangan KNKT," kata Alex. Alex memastikan bahwa seluruh penumpang yang berjumlah 104 orang dan enam awak pesawat jenis B 737-200 itu selamat. "Pesawat kini sedang diupayakan untuk ditarik dari posisi sebelah kanan landasan pacu yang berjarak sekitar 50 meter menuju lumpur tambak sekitar bandara," katanya. Pesawat dengan Kapten Pilot Sulistiyo tersebut berangkat dari Jakarta sekitar pukul 07.00 WIB, menuju Sepinggan, Balikpapan dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Tarakan. Pesawat itu untuk rute kembali ke Jakarta, setelah dari Balikpapan, biasanya mampir di Juanda, Surabaya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006