... ini meningkatkan daya saing GMF dalam industri penerbangan nasional maupun internasional... "
Jakarta (ANTARA News) - Satu prestasi kembali ditorehkan PT GMF AeroAsia setelah menyelesaikan proyek perawatan mesin pesawat terbang CFM56-7B pertamanya, pada Mei 2014. 

Mesin jet turbofan buatan SNECMA (Prancis) dan General Electric (Amerika Serikat) bernomor 876406 ini merupakan mesin di pesawat Boeing B-737-NG Sriwijaya Air. 

CFM56 series juga dipergunakan KC135 Stratotanker, yang berbasis McDonnel Douglas DC-10, pesawat terbang tanker di udara Angkatan Udara Amerika Serikat dan Kerajaan Inggris. 

Siaran pers GMF AeroAsia, di Jakarta, Senin, menyebutkan, perawatan berat mesin (overhaul) ini dilakukan GMF Engine Maintenance, unit bisnis strategis khusus menangani perawatan mesin pesawat dari berbagai tipe.

"Kemampuan merawat CFM56-7B ini meningkatkan daya saing GMF dalam industri penerbangan nasional maupun internasional," kata Juliandra Nurtjahjo, SVP GMF Engine Maintenance, Senin.

Pasar bisnis perawatan pesawat terbang di Asia-Pasifik masih sangat lebar terbuka, semisal di Indonesia yang bisnis aviasinya bertumbuh sekitar 15 persen pertahun. 

Dia mengatakan selama ini GMF AeroAsia sudah memiliki sertifikasi penuh merawat berbagai jenis merek dan tipe mesin, instrumen pesawat terbang, terbilang CFM56-3, Spey, APU GTCT 85 Series, dan TSCP 700.

Kapabilitas merawat mesin CFM56-7B yang dipakai di pesawat Boeing Next Generation series (B737-600/700/800/900) dikembangkan hingga tahap perawatan besar atau overhaul

Kemampuan GMF saat ini dalam merawat CM56-7B ini telah mendapat sertifikasi, baik dari DGAC Indonesia, EASA (Eropa) maupun FAA (Amerika Serikat), mulai perawatan ringan sampai perawatan berat/menyeluruh (overhaul). 

Selain itu, GMF menargetkan mampu merawat 150 mesin turbofan CFM56-7B pada 2016 dalam kapasitas penuh.

Menurut dia, salah satu peluang pasar yang dapat dikerjakan GMF adalah mesin CFM56-7B di armada Boeing B-737-NG Garuda Indonesia. Sesuai dengan Quantum Leap Garuda, maskapai milik negara ini akan mengoperasikan 194 pesawat terbang hingga 2015.

Untuk meningkatkan efisiensi, Garuda Indonesia menempuh kebijakan memakai mesin CFM56-7B pada kebanyakan armadanya. 

Pewarta: Budi Suyanto
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014