... bukan secara kebetulan terjadi berdekatan dengan penyelenggaraan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014... "
Pontianak (ANTARA News) - Sejumlah organisasi kemahasiswaan dan LSM mengimbau semua kalangan menghentikan politisasi suku agama ras dan antar-golongan agar tercipta Pemilu Presiden 2014 yang berkualitas.

"Diskriminasi, intoleransi, dan kekerasan atas nama agama di tahun-tahun politik ini tensinya meninggi," kata juru bicara Jemaat Sejuk, Na'imatur Rofiqoh, dalam keterangan pers, di Pontianak, Senin.

Jemaat Sejuk mewadahi 27 organisasi mahasiswa di Indonesia yang fokus pada isu keberagaman. 

Selain Jemaat Sejuk, pernyataan serupa juga disampaikan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandung, Jaringan Kerja Antar Umat Beragama (Jakatarub), Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandung, dan Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK).

Menurut lembaga-lembaga itu, kasus-kasus pendirian rumah ibadah masih banyak yang belum diselesaikan, malah cenderung bertambah. 

Pemerintah tidak memfasilitasi penyelesaian kasus-kasus pembangunan gereja, masjid, wihara, dan lain-lain mulai dari wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, sampai Nusa Tenggara Timur.

Mereka menilai, kasus yang terjadi dewasa ini bukan secara kebetulan terjadi berdekatan dengan penyelenggaraan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014. 

Politisasi dan kampanye hitam berbau suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) semakin marak menjelang Pemilu Presiden 2014. 

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014