Jakarta (ANTARA News) - Departemen Luar Negeri (Deplu-RI) tengah mengupayakan pembebasan seorang Warga Negara Indonesia (WNI) bernama Eddy Purwono yang disandera oleh kelompok bersenjata di Nigeria. Pernyataan tersebut dikemukakan oleh Jurubicara Deplu-RI, Desra Percaya, kepada ANTARA di Jakarta, Jumat. Eddy Purwono yang berprofesi sebagai seorang pilot helikopter sebuah perusahaan minyak diculik oleh kelompok bersenjata pada 3 Oktober 2006, jam 8.10 PM waktu setempat di kompleks tempat tinggalnya di Kota Eket, negara bagian Cross Rivers, Nigeria. Selain Eddy, kelompok bersenjata yang meminta tebusan sekitar 10 juta dolar AS kepada perusahaan tempat Eddy bekerja juga menculik seorang warga negara Malaysia, seorang warga negara Rumania dan empat warga negara Inggris. "Saat ini Deplu telah menghubungi keluarganya untuk memberitahukan mengenai informasi ini," ujar Desra. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lagos juga tengah melakukan koordinasi dengan perwakilan setempat dan kedutaan besar Inggris, Malaysia, dan Rumania. Menurut Jubir Deplu, pemerintah Indonesia akan melakukan upaya semaksimal mungkin untuk membebaskan sandera di mana upaya pembebasan sandera akan menjunjung prinsip keselamatan para sandera. Saat dikonfirmasi mengenai motif penculik, Deplu belum mengetahui secara pasti, namun mengingat kelompok bersenjata tersebut meminta tebusan, kemungkinan motif para penculik adalah ekonomi. Peristiwa penculikan WNI di luar negeri bukan untuk pertama kalinya terjadi, beberapa waktu lalu sejumlah WNI yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) pada perusahaan Korea Selatan juga disandera oleh kelompok bersenjata di Somalia. Setelah melalui negosiasi yang panjang, Pemerintah Indonesia akhirnya mampu membebaskan mereka dengan selamat. (*)

Copyright © ANTARA 2006