Kami yakin, kiai-kiai kampung bersama kaum Nahdliyyin dan rakyat siap mengawal pemenangan Jokowi-JK."
Jakarta (ANTARA News) - DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terus melakukan penggalangan kekuatan rakyat dengan mengumpulkan tokoh-tokoh di seluruh daerah, baik unsur NU dan Bandan Otonom NU maupun kiai-kiai kampung untuk memenangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, pada Pemilu Presiden, 9 Juli 2014.

Ketua DPP PKB Marwan Ja'far dalam keterangan pers, Selasa, mengatakan, kekeberadaan dan peran para kiai, dinilai nyata di tengah masyarakat, terutama bidang sosial-keagamaan.

Oleh karena itu, DPP PKB terus  melakukan serangkaian kegiatan silaturahmi di seluruh Daerah, termasuk di Kabupaten Grobogan yang bertempat di GOR Simpang Lima, Purwodadi, Jawa Tengah, Selasa (17/6).

Menurut Marwan, silaturahmi PKB, NU dan Badan Otonom NU serta Kiai-kiai kampung merupakan salah satu cara menguatkan komitmen kebangsaan dan  menyatukan langkah untuk mengawal pemenangan Jokowi-JK.

"Kami yakin, kiai-kiai kampung bersama kaum Nahdliyyin dan rakyat siap mengawal pemenangan Jokowi-JK," tegasnya.

Lebih lanjut, Marwan menyatakan, rangkaian kegiatan ‘Silaturrahim Kiai Kampung’ dan ‘Laskar Santri Nusantara’ yang digelar di berbagai daerah, telah menjadi program unggulan dan "trade mark" PKB untuk lebih menyatukan langkah demi  pemenangan Jokowi-JK.

"Tradisi yang menjadi trade mark PKB ini terus dikembangkan untuk mengawal nilai-nilai kebangsaan dan ke-ahlussunnah wal jamaah-an untuk kemakmuran seluruh rakyat Indonesia," kata Ketua Badan Pemenangan Tim Nasional Jokowi-JK.

Sementara itu, Ketua DPP PKB, Hanif Dzakiri, mengatakan, politik PKB adalah menjaga dan mengamalkan aqidah ahlussunnah wal jamaah. Karenanya, pasangan Jokowi-JK diyakini merupakan representasi dari aqidah ahlussunnah wal jamaah, serta mampu mengembangkan NU di waktu yang akan datang, katanya.

Pemilu Presiden, 9 Juli 2014, diikuti dua pasangan capres dan cawapres, yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.(*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014