New Delhi (ANTARA News) - Setelah berjam-jam memberi keterangan yang bertolak-belakang, India pada Rabu akhirnya mengkonfirmasi 40 warganya yang bekerja untuk satu perusahaan pembangunan Turki diculik di Irak, yang dilanda kerusuhan.

"Dengan kesedihan yang mendalam, kami ingin memberitahu anda 40 pekerja Perusahaan Pembangunan Tariq Noor Al-Huda telah diculik. Kebanyakan orang yang diculik tersebut berasal dari beberapa bagian India Utara. Anda tak pernah bisa memastikan mengenai informasi yang pasti," kata Juru Bicara Kementerian Urusan Luar Negeri India Sayed Akbaruddin kepada media di Ibu Kota Nasional India, New Delhi.

Ia menambahkan, "Kami takkan menyia-nyiakan kesempatan untuk membantu warga negaa India di Irak ... Bulan Sabit Merah Internasional telah mengkonfirmasi bahwa mereka telah diculik, tapi tak mengetahui lokasi mereka. Tak ada jawaban mengenai bagaimana mereka diculik atau siapa mereka ... India akan mengirim kembali mantan utusannya untuk memperkuat kedutaan besarnya di sana."

Kementerian tersebut tidak mengatakan siapa yang telah menculik para pekerja itu, meskipun laporan media sebelumnya menuduh gerilyawan Negara Islam Irak dan Levant (ISIL), kata Xinhua.

Kementerian tersebut pada Rabu pagi membantah laporan surat kabar bahwa 40 warga negara India diculik oleh tersangka gerilyawan pada Selasa (17/6), saat mereka berusaha menyelamatkan diri dari pertempuran antara anggota ISIL dan pasukan pemerintah di dekat Kota Mosul, Irak.

Sebanyak 46 perawat India juga terjebak di Kota Tikrit, yang dilanda kerusuhan di Irak, kata kementerian tersebut pada Selasa.

India pada Ahad (15/6) mengeluarkan nasehat perjalanan, dan meminta warganya agar menghindari perjalanan ke Irak akibat bentrokan di negeri itu antara gerilyawan dan pasukan pemerintah.

(Uu.C003)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014