Jakarta (ANTARA News) - Calon Presiden nomor urut satu Prabowo Subianto meyakini bahwa investasi asing masih akan tetap marak ke Indonesia menyusul penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) di dalam negeri.

Hal itu dikemukakan Prabowo menanggapi riset salah satu perusahaan sekuritas asing yang memaparkan bahwa akan ada "zero investment foreign" di pasar modal Indonesia apabila dirinya terpilih menjadi Presiden RI, di Jakarta, Jumat.

Menurut Prabowo Subianto, paparan itu merupakan "gertak sambal".

Indonesia memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang tinggi serta hasil tambang yang melimpah, kondisi itu yang akan membuat investor melirik Indonesia.

Di sisi lain, lanjut dia, jumlah penduduk Indonesia merupakan yang terbesar ke-4 di dunia, kondisi itu juga akan membuat konsumsi domestik tinggi sehingga perekonomian bergerak.

"Mereka (investor) akan mencari untung, di mana ada pertumbuhan akan pergi ke situ, kalau tidak mau masih ada yang lain," ujar Prabowo.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan bahwa salah satu pengusaha Indonesia ada yang melakukan ekspansi ke kawasan Afrika seperti Nigeria dan Republik Kongo yang ekonominya dinilai masih di bawah Indonesia, dengan demikian peluang investasi di dalam negeri cukup positif.

Pasangan Prabowo-Hatta Rajasa akan bersaing dengan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pemilu Presiden yang dijadwalkan tanggal 9 Juli 2014.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014