Jakarta (ANTARA News) - Mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) meminta umat Islam tidak berlebihan dalam memberikan reaksi terhadap lomba menggambar kartun yang menghina Nabi Muhammad. Gus Dur, di Jakarta, Senin, mengatakan, warga Denmark mempunyai hak untuk mengadakan perlombaan apapun, termasuk menggambar kartun yang menyakitkan umat Islam sekalipun, sebagai ekspresi ketidakpuasan dan ketidaksenangan mereka terhadap warga imigran muslim di sana. "Biarkan saja, itu hak mereka untuk mengadakan lomba karikatur. Kalau kita tanggapi isu demi isu, ya nggak selesai-selesai," kata Gus Dur. Stasiun televisi Denmark, Jumat (6/10), menayangkan rekaman video amatir yang memperlihatkan anggota muda Partai Rakyat Denmark sedang minum, bernyanyi dan menggambar kartun yang mengolok-olok Nabi Muhammad. Berbagai organisasi Islam di Indonesia seperti Majelis Ulama Indonesia, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, serta Forum Umat Islam telah bersuara keras terkait lomba tersebut. Namun, Gus Dur berkeyakinan tidak semua rakyat Denmark bersikap sebagaimana yang ditunjukkan anggota muda partai tersebut. "Kalau ada orang yang berbuat seperti itu, belum tentu semua berbuat seperti itu. Sama saja kalau di Islam ada yang garis keras belum tentu semua seperti itu," katanya. Gus Dur menduga sikap anggota Partai Rakyat Denmark tersebut bisa jadi akibat mereka merasa muak dengan perilaku sebagian kecil umat Islam yang galak dan dieksplorasi media massa sebagai pelaku teror yang biasa disebut kelompok Islam fundamentalis. Padahal, katanya, fundamentalisme Islam itu justru muncul sebagai reaksi atas keruwetan globalisasi yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Sebelumnya mantan Ketua PP Muhammadiyah Ahmad Syafi`i Ma`arif berpendapat agar kasus di Denmark tersebut tidak ditanggapi serius karena bisa jadi sengaja dilakukan untuk membakar emosi umat Islam. Menurut Syafi`i, jika umat Islam terprovokasi maka tujuan kelompok tersebut tercapai.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006