Sejak awal tahun 2014, sekitar 110.000 warga Ukraina tiba di Rusia,"
Jenewa (ANTARA News) - Sekitar 110.000 orang lari ke Rusia dari Ukraina sementara lebih dari 54.000 orang mengungsi di dalam negara yang dilanda konflik itu, kata PBB, Jumat.

"Sejak awal tahun 2014, sekitar 110.000 warga Ukraina tiba di Rusia," kata Melissa Fleming, juru bicara Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR). Ia menambahkan paling banyak dari daerah timur negara itu.

"Dari 110.000 orang itu hanya 9.500 meminta suaka. Sebagian besar berusaha mencari untuk mendapatkan izin tinggal, sering karena mereka khawatir akan kesulitan-kesulitan menyangkut mencari suaka atau karena khawatir akan aksi balasan jika mereka kembali ke Ukraina," katanya tanpa menjelaskan lebih jauh.

Sebagian besar dari mereka yang melarikan diri berkumpul di kota-kota Rusia barat Rostov-on-Don dan Bryansk, dekat perbatasan Ukraina, kata Fleming kepada wartawan tanpa mengatakan apakah jumlah itu adalah etnik Ukraina atau etnik Rusia.

Di Ukraina saja ada 16.4000 orang meninggalkan rumah-rumah mereka di timur dalam satu minggu belakangan ini saja, menjadi jumlah seluruh pengungsi di dalam negeri itu 54,400 orang, katanya.

Para anggota kelompok garis keras penduduk Ukraina yang berbahasa Rusia bangkit memberontak setelah penggulingan presiden Viktor Yanukovich, yang pro-Moskow oleh koalisi kelomok pro-Barat dan kaum nasionals.

Ia dipaksa mundur dari jabatannya setelah berbulan-bulan protes setelah keputusan pada menit-menit terakhirnya untuk tidak menandatangani satu perjanjian yang memperkuat hubungan republik bekas Uni Sovyet itu dengan Uni Eropa.

Sebaliknya, ia lebih berpihak pada Moskow bagi dukungan ekonomi, yang memicu kemarahan kelompok pro-Barat.

Para pemimpin baru Ukraina menandatangani satu perjanjian dengan Uni Eropa, Jumat.

Moskow menganeksasi semenanjung Krimea, yang strategis pada Maret. Semenanjung itu berpenduduk mayoritas berbahasa Rusia dan menampung pangkalan-pangkalan milter Rusia sejak lama.

Setidaknya 12.000 anggota masyarakat Muslim Tatar melarikan dari daerah itu ke daerah-daerah lain Ukraina sejak penganeksasi itu, kata PBB.

Rusia membantah klaim-klaim bahwa pihanya meningkatkan percekcokan dengan mengirim tentara dan senjata ke Ukraina Timur, tempat pasukan pemerintah berperang melawan pemberontakan selama beberapa pekan, demikian AFP.
(H-RN)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014