Arish, Mesir (ANTARA News) - Empat prajurit Mesir tewas pada Sabtu (28/6), dalam satu pernyergapan yang dilakukan oleh gerilyawan fanatik anti-pemerintah di Kota Rafah di Sinai Utara, kata satu sumber keamanan kepada Xinhua.

"Keempat orang yang direkrut itu dalam perjalanan kembali ke semenanjung itu setelah liburan dan tak mengenakan seragam," kata sumber tersebut. Gerilyawan fanatik menghentikan mereka dalam satu penyergapan, dan memaksa mereka keluar dari kendaraan, serta menembak mereka hingga tewas.

Kelompok gerilyawan telah melancarkan serangan dan pemboman terhadap sasaran polisi dan militer sejak militer Mesir, yang dipimpin oleh pemimpin militer saat itu Abdel-Fattah As-Sisi, menggulingkan presiden Mohamed Moursi tahun lalu, setelah protes massal guna menentang kekuasaannya selama satu tahun.

Gerilyawan menyatakan serangan mereka adalah tanggapan atas penindasan besar pasukan keamanan terhadap pendukung Moursi selama 10 bulan belakangan ini, demikian laporan Xinhua, Minggu pagi. Pasukan keamanan telah menewaskan lebih dari 1.000 orang dan menangkap ribuan orang lagi. Belakangan warga sipil dan wisatawan juga telah menjadi sasaran serangan semacam itu.

Pada Sabtu, seorang anak perempuan tewas dan ibunya menderita luka parah dalam satu ledakan yang terjadi di pusat telekomunikasi Kota 6 Oktober di pinggiran Ibu Kota Mesir, Kairo. Satu laporan polisi mengatakan pemboman itu disebabkan oleh dua peledak rakitan.

(Uu.C003)

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014