Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menginstruksikan pihak Kepolisian Negara RI (Polri) segera memperbaiki teknik investigasi dalam proses penuntasan kasus tewasnya tokoh Hak Asasi Manusia (HAM) Munir sekaligus mengungkap tuntas otak pembunuhnya. "Revitalisasi penyelidikan kasus Munir ini mendapat perhatian serius Presiden, dan beliau sangat prihatin, pelakunya belum terungkap tuntas," kata Juru Bicara Kepresidenan, Andi Malarangeng, kepada pers, di Jakarta, Rabu. Mengenai perbaikan proses penyelidikan dalam pengungkapan kasus tersebut, Andi Malarangeng mengatakan, hal itu berkaitan dengan sejumlah soal di lingkup Polri. "Bisa itu perbaikan dalam timnya, teknis investigasi atau cara kerjanya. Ini semua perlu direvitalisasi," kata Andi Mallarangeng, usai menghadiri pemaparan hasil tabulasi Lembaga Survey Indonesia (LSI) mengenai popularitas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di mata publik. Selain itu, Andi membantah telah melakukan kontak telepon dengan pimpinan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) yang isinya akan memfasilitasi pertemuan dengan Presiden Yudhoyono. "Saya mau klarifikasi itu sekarang bahwa saya tidak pernah mengontak saudara Usman Hamid dari Kontras dan bersedia mempertemukan mereka dengan Presiden. Itu tidak betul," katanya. Ia menegaskan, ada orang menipu ke Kontras dan menggunakan namanya. "Hebatnya lagi, orang itu bisa meniru logat saya dari Makassar," demikian Andi Mallarangeng. (*) (Foto ilustrasi: Munir)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006