Sudah (bertemu Presiden Yudhoyono), hanya tertutup."
Karawang (ANTARA News) - Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk berbicara hal-hal yang terkait dengan bangsa Indonesia, dalam sebuah pertemuan tertutup.

"Sudah (bertemu Presiden Yudhoyono), hanya tertutup," kata Jokowi seusai menghadiri acara doa bersama di Pondok Pesantren Al Baghdadi, Karawang, Jumat malam.

Jokowi mengatakan banyak pesan yang disampaikan Presiden Yudhoyono dalam pertemuan tersebut. Namun dia mengaku tidak bisa menyampaikannya kepada publik.

"Banyak (pesan), tapi tidak bisa saya sampaikan," kata Jokowi.


Pertemuan SBY-Prabowo

Sementara itu pada Jumat malam, Presiden Yudhoyono juga melakukan pertemuan dengan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.

Pada kesempatan itu Presiden menyampaikan lima pesan kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto- Hatta Rajasa sekiranya mereka diberi amanah untuk memimpin bangsa 2014-2019.

"Saya punya kewajiban moral untuk mengingatkan kembali," kata Presiden saat menerima kunjungan pasangan Prabowo-Hatta di kediaman pribadinya di Cikeas, Jawa Barat, Jumat malam sebagai mana disiarkan langsung oleh TvOne.

SBY mengemukakan dirinya tidak berniat menggurui tetapi hanya ingin menyampaikan berdasarkan apa-apa saja yang dialami dan dirasakan dirinya selama menjadi Presiden dalam dekade terakhir.

"Memimpin Indonesia selama 10 tahun penuh dengan suka duka dan romantika. Saya tidak menggurui tetapi saya ingin berbagi. Insya Allah akan ada gunanya," katanya.

Presiden Yudhoyono mengemukakan, pesan pertama adalah bila Prabowo-Hatta terpilih maka mereka harus sabar, tegar dan kuat karena Indonesia pada saat ini adalah era kebebasan dan demokrasi sehingga masyarakatnya juga kerap kritis.

Bila ada yang kurang dengan kinerja pemerintahan, ujar dia, maka yang menjadi sasaran kritik biasanya adalah presiden, wakil presiden, menteri, dan jajaran lainnya di pemerintahan.

"Harapan saya kuat, tegar dan sabar menghadapi berbagai kritik dan ketidakpuasan nanti," katanya.

Pesan yang kedua adalah pemerintah harus terus bekerja dan berikhtiar meski tetap dikritik dan disalahkan.

Pesan ketiga adalah meletakkan kepentingan rakyat di atas kepentingan partai, kelompok, apalagi kepentingan keluarga.

"Banyak godaan untuk mengiming-imingi tapi harus kokoh dan tidak tergoda untuk mengutamakan kepentingan rakyat," kata Presiden Yudhoyono.

Pesan keempat adalah bila terpilih maka presiden harus mengayomi dan menyayangi seluruh masyarakat termasuk rakyat yang tidak memilih presiden tersebut.

"Pemimpin karena tidak dipilih tidak boleh menyimpan amarah dan dendam yang tidak habis-habisnya. Semua harus menjadi rakyat kita yang dipimpin seadil-adilnya," ujarnya.

Sedangkan pesan kelima adalah Indonesia telah memilih menjadi negara demokrasi meski masih belum sempurna karena sedang tahap pematangan dan konsolidasi tetapi walau bagaimanapun demokrasi dan kebebasan harus dihormati. "Saya yakin bapak berdua bisa menghormati nilai-nilai demokrasi," katanya.

Sasaran kembar, menurut SBY, adalah menciptakan politik yang stabil demi pertumbuhan ekonomi dengan menghormati nilai-nilai demokrasi.

Sementara itu, Prabowo mengucapkan terima kasih serta menyampaikan penghargaan dan rasa hormat kepada berbagai hal dan kebijakan yang telah dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (R028/A011)

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014