Dia berangkat ke Amsterdam pada tanggal 29 Juni 2014 untuk menjemput suami dan anaknya. Rencananya tiba di Bali tanggal 17 Juli 2014"
Badung (ANTARA News) - Ody Huizen Titihalawa, salah satu penumpang Malaysia Airlines MH-17 yang diduga ditembak jatuh di Ukraina timur, dan tinggal di Perumahan Lotus, Jimbaran, Kabupaten Badung, berniat menjemput suami dan anaknya dari Belanda untuk tinggal di Bali, namun impian tinggal bersama di Bali pun musnah.

"Dia berangkat ke Amsterdam pada tanggal 29 Juni 2014 untuk menjemput suami dan anaknya. Rencananya tiba di Bali tanggal 17 Juli 2014," kata Marta Titihalawa (41), sepupu korban, saat ditemui di rumahnya di Perumahan Dalung Permai Blok L, Kabupaten Badung.

Ody bersama suami berkewarganegaan Belanda, Arnoud Huizen, dan anak semata wayangnya, Yelena Huizen, menumpang pesawat nahas itu untuk kembali ke Indonesia.

"Dia berumah tangga dengan Arnoud sejak tiga tahun yang lalu," ujar Marta.

Marta terakhir kali berkomunikasi dengan Ody sepekan lalu melalui media sosial. "Biasanya kalau datang ke Bali, saya tidak langsung ke rumahnya. Tapi mengajak makan dulu di luar," katanya.

Ia pertama kali mendapat berita duka tersebut dari keluarganya yang bekerja di Belanda. "Awalnya saya tidak percaya. Tapi saya langung menonton televisi dan mengetahui berita tersebut," ujarnya.

Ody bertolak ke Belanda untuk mengurus dokumen kependudukan suami dan anaknya karena sebelumnya Ody tercatat dalam kartu keluarga Marta.



Pewarta: Wira Suryantala
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014