Palu (ANTARA News) - Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) mendesak Polri segera mengungkap kasus penembakan terhadap Pendeta Irianto Salemba Djaya Kongkoli (43). "Kami akan bertemu Kapolri untuk meminta agar memberi tenggat waktu sebulan bagi Kapolda Sulteng ungkap kasus penembakan Pendeta Kongkoli," kata Sekretaris Umum PGI, DR Richard Dulai, saat memberikan sambuatan pelepasan jenazah Pendeta Kongkoli di Palu, Rabu. Menurut dia, Penembakan Pendeta Kongkoli di kawasan perbelanjaan Monginsidi Palu Senin (16/10), menunjukkan kelemahan pemerintah karena belum mampu memberikan perlindungan keamanan kepada rakyatnya. Selain itu, penembakan Pendeta Kongkoli yang juga Sekeretaris Umum Majelis Sinode GKST (Gereja Kristen Sulawesi Tengah) berpusat di Tentena Poso, menunjukan pemerintah belum menyelesaikan persoalan Poso secara mendasar. "Kami mendesak aparat keamanan menangkap pelaku penembakan semua pemuka agama nasrani yang terjadi di Palu dan Poso," kata Richard. Gubernur Sulteng Bandjela Paliudju pada kesempatan yang sama berjanji mendorong otoritas keamanan di wilayahnya untuk melakukan pengusutan tuntas kasus penembakan Pendeta Kongkoli. "Dengan kewenangan yang saya miliki, saya akan mengupayakan hal tersebut," ujarnya. Richard dan Paliudju meminta seluruh ummat beragama, khususnya nasrani agar tidak terpancing dengan kasus penembakan tersebut dan mempercayakan sepenuhnya penyelesaian kasus ini kepada aparat keamanan. Pendeta Kongkoli ditembak oleh dua orang tak dikenal saat hendak berbelanja material bangunan di toko "Sinar Sakti" kawasan perbelanjaan Monginsidi Palu, Senin pagi (16/10). Akibat luka tembak di bahagian kepala, Pendeta Kongkoli menghembuskan nafas terakhir sesaat setelah dievakuasi ke RSU Woodward Bala Kesalamatan Palu.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006