ISIL menimbulkan ancaman bukan hanya bagi negara ini tapi juga bagi kestabilan, keamanan dan perdamaian regional
PBB, New York (ANTARA News) - Dewan Keamanan (DK) PBB pada Selasa mengutuk serangan di Irak Utara oleh Negara Islam di Irak dan Levant (ISIL), dan memperingatkan mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggung-jawaban atas kejahatan terhadap umat manusia.

"Anggota Dewan Keamanan menyatakan bahwa serangan besar yang dilancarkan oleh ISIL di Irak dan Suriah memiliki sifat trans-perbatasan dan menegaskan bahwa ISIL menimbulkan ancaman bukan hanya bagi negara ini tapi juga bagi kestabilan, keamanan dan perdamaian regional," kata Duta Besar Inggris untuk PBB Mark Lyall Grant, Presiden Dewan Keamanan untuk Agustus, di dalam satu pernyataan.

Anggota Dewan menyampaikan keprihatinan mendalam mereka mengenai ratusan ribu orang Irak --banyak di antara mereka berasal dari masyarakat minoritas seperti Masyarakat Yazidi-- yang meninggalkan tempat tinggal mereka akibat serangan ISIL dan sangat memerlukan bantuan kemanusiaan, kata Grant.

Dua hari sebelumnya, gerilyawan Negara Islam merebut Kota Kecil Sinjar, satu kabupaten Ninewa di Irak Baratlaut, sehingga memaksa ribuan keluarga --kebanyakan dari masyarakat minoritas Yazidi-- meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke Gunung Sinjar, yang berdekatan, serta Kota Zakho di Wilayah Semi-Otonomi Kurdistan.

Pada Selasa pagi (5/8), Dana Anak PBB (UNICEF) mengatakan sebanyak 40 keluarga Yazidi yang mengungsi ke gunung yang berdekatan dilaporkan telah tewas, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu siang.

Masyarakat minoritas itu telah tinggal selama ratusan tahun di Sinjar dan tempat lain di Provinsi Ninewa, kata Grant. Ia menambahkan Dewan Keamanan dengan keras mengutuk penghukuman secara sistematis orang dari masyarakat minrotias.

"Anggota Dewan Keamanan juga mengingatkan bahwa serangan sistematis atau luas yang ditujukan terhadap penduduk sipil karena latar belakang suku, agama atau kepercayaan mereka mungkin merupakan kejahatan terhadap umat manusia. Untuk itu, mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggung-jawaban," katanya.

Dewan 15-anggota tersebut menyeru semua masyarakat Irak agar "bersatu untuk menanggapi, dengan dukungan masyarakat internasional, ancaman kerusuhan dan tanpa perasaan ini terhadap persatuan, identitas serta masa depan Irak".

Selama beberapa pekan belakangan, masyarakat minoritas di Provinsi Ninewa telah menghadapi penghukuman dan serangan langsung oleh ISIL dan kelompok bersenjata yang memiliki hubungan dengannya. Puluhan ribu anggota kelompok suku dan agama minoritas telah meninggalkan tempat tinggal mereka atau dipaksa menyelamatkan diri dan mengungsi, semengata banyak orang telah dihukum mati dan diculik.

(C003)

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014