Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan menjalankan program nasional pemakaian tungku atau kompor berbahan bakar biomassa yang sehat dan hemat mulai tahun 2016.

Tungku biomassa itu dijual sekitar Rp250.000 hingga Rp300.000 per unit.

Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Rida Mulyana, di Jakarta, Kamis, mengatakan pemerintah ingin menekan angka kematian dini akibat penggunaan tungku tradisional berbahan bakar biomassa khususnya kayu.

"Berdasarkan The Global Burden of Disease Study tahun 2010, terdapat 165.000 kematian dini akibat terpapar asap beracun dari kegiatan masak dengan kayu bakar. Sebagian besar mereka adalah ibu dan anak-anak," katanya.

Menurut dia, program nasional tungku sehat akan mencakup 40 persen atau sekitar 25 juta keluarga yang kini masih memakai kayu bakar.

Ia mengatakan, selama periode 2012--2013, pemerintah mendapat hibah Bank Dunia senilai 400 ribu dolar AS dengan tujuan meningkatkan akses terhadap tungku sehat.

Lalu, pada periode 2014--2015, Bank Dunia kembali mengucurkan dana hibah senilai 490 ribu dolar dengan fokus utama penguatan kelembagaan dan sumber daya manusia, serta pemberian insentif kepada pemasok tungku sehat.

Selain juga, French Agency for Development (AFD) memberikan hibah 250 ribu euro untuk melakukan program percontohan.

"Kami akan lakukan pilot project di Jawa Tengah dan Yogyakarta dengan sasaran 20.000 keluarga sampai Desember 2015," kata Rida.

Ia menambahkan, berdasarkan pengujian, pemakaian tungku sehat jauh lebih sedikit mengeluarkan asap.

"Tungku ini juga tiga kali lebih hemat pemakaian bahan bakarnya. Kalau tungku tradisional menghabiskan 5 kg per hari, maka dengan tungku sehat hanya 1,5 kg. Dengan demikian, akan lebih ramah lingkungan, karena mengeluarkan emisi yang lebih sedikit," ujarnya.
(K007)

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014