Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar-bank Jakarta, Senin pagi, naik tipis menjadi Rp9.090/9.094 per dolar dibandingkan dengan posisi akhir pekan lalu pada level Rp9.096/9.100 atau naik enam poin. Head of Trading Bank Niaga, Noel, di Jakarta, Senin, mengatakan menguatnya rupiah terhadap dolar AS terutama disebabkan membaiknya yen terhadap dolar AS, akibat kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi negara Paman Sam. Menguatnya yen memicu rupiah menguat yang juga didukung oleh keputusan bank sentral AS yang tetap mempertahankan suku bunganya, bahkan pada tahun depan akan menurunkan suku bunga AS untuk memicu pertumbuhan ekonominya, katanya. Yen terhadap dolar AS menguat menjadi 117,55 dari sebelumnya 117,13 dan euro turun jadi 1.2730 dari sebelumnya 1,2755 serta euro terhadap yen jadi 149,60 dari 149,80. Rupiah, lanjutnya diperkirakan akan terus menguat hingga mendekati level Rp9.050 per dolar AS, melihat kinerja ekonomi makro Indonesia makin membaik. Meski sektor riil belum banyak memberikan dukungan yang berarti, namun pemerintah terus berupaya menggerakkan sektor tersebut, sehingga daya beli masyarakat akan semakin baik, katanya. Mengenai dolar AS, menurut dia, terutama disebabkan oleh keluarnya data sektor perumahan AS yang melemah, sehingga membuat greenback tertekan di pasar. Akibatnya pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal ketiga tahun ini diperkirakan melemah jadi 1,6 persen, ujarnya. Meski rupiah menguat aktifitas perdagangan masih lesu, karena sebagian besar pelaku masih dalam suasana Idul Fitri dan yang hadir di pasar pada umumnya sebagian kecil individu yang mencoba bermain di pasar. Karena itu, transaksi perdagangan valas hari ini relatif kecil dibanding transaksi hari-hari sebelumnya, demikian Noel. (*)

Copyright © ANTARA 2006