Washington (ANTARA News) - Para pendatang yang akan menyaksikan pertandingan Asian Games bulan depan di Qatar harus menyadari minimnya berbagai hal di negara itu, seperti minimnya penginapan, makanan dan penerbangan, padahal negara Teluk itu akan mengadakan pesta olahraga tingkat dunia, demikian diperingatkan Amerika Serikat, Rabu. "Selama berlangsungnya Asian Games, Amerika harus mengantisipasi sulitnya perjalanan selama berlangsung acara olahraga itu, baik untuk datang mau pun untuk meninggalkan Qatar," demikian diungkapkan Departemen Luar Negeri AS, dalam "lembaran fakta" yang dikeluarkan menjelang berlangsung Asian Games Doha, 1-15 Desember 2006. Deplu AS memperingatkan bahwa kamar hotel kemungkinan akan "sangat terbatas atau penuh di seluruh Qatar" dan selain adanya usaha untuk memenuhi berbagai kebutuhan makanan dan yang lainnya di pasar swalayan serta restoran", maka "pasokan kebutuhan itu tidak boleh diabaikan selama dan setelah berlangsung Asian Games." Ketika terminal sementara dibangun di Bandara Doha untuk mengakomodasi kedatangan para pesera Asian Games, termasuk tamu VIP, "maka akan terjadi gelombang kedatangan tamu serta keberangkatan penduduk setempat yang kemungkinan akan menyebabkan tertundanya keberangkatan pesawat bahkan terjadi kepadatan penerbangan." Pembangunan jalan serta konstruksi transportasi yang sedang berlangsung juga berarti lalu lintas di jalan "akan tertunda secara signifikan," tambah pernyataan itu, seperti dikutip AFP. Deplu AS meneruskan peringatan mereka, bahwa fasilitas medis pun tampaknya dalam kondisi "gawat", karena semua sumber medis yang ada dikerahkan ke pesta olahraga Asia itu. Gambaran suramnya persiapan Doha untuk menyelenggarakan pesta olahraga itu mencuat ketika beberapa negara peserta menyatakan bahwa fasilitas raksasa yang sedang dibangun masih belum siap. Jepang melancarkan protes kepada panitia penyelenggara Senin, karena minimnya sarana kamar penginapan untuk atlet, sehingga mereka mengatakan akan membawa matras yang bisa dipompa untuk tempat tidur sebagian dari anggota kontingen mereka. Koran The Gulf Times, harian berbahasa Inggris di Doha, melaporkan baru-baru ini, para peserta yang akan datang ke Asian Games Doha berasal dari 45 negara mencapai 13.500 orang, padahal perkampungan atlet yang dibangun dengan dana 500 juta dolar hanya mampu menampung 10.000 orang. Dewan Olimpiade Asia (OCA), yang mengorganisir acara itu, menampik apa yang dikhawatirkan berbagai kalangan itu. "Semua atlet dan ofisial yang resmi dikirim Komite Olimpiade Nasional dari masing-masing negara pesertea akan mendapat akomodasi di perkampungan Asian Games. Hal ini jangan dikhawatirkan," kata Sekjen OCA, Raja Randhir Singh, dalam situs grup penyelenggara itu. Qatar menginvestasikan 2,8 milyar dolar AS untuk membangun venus baru serta infrastruktur lainnya bagi penyelenggaraan Asian Games, yang merupakan pertandingan olahraga multi-event terbesar setelah Olimpiade musim panas serta acara terbesar yang diselenggarakan di Timur Tengah. Negara Teluk itu berharap dapat memanfaatkan acara itu sebagai batu loncatan untuk menjadi pusat pertemuan olahraga di kawasan Asia Barat. Qatar sudah pernah menjadi tuan rumah penyelenggaraan kejuaraan lomba sepeda motor dunia Moto GP, turnamen tenis WTA dan ATP serta kejuaraan skuas Grand Prix dan bulan lalu mereka mengumumkan mencoba menjadi tuan rumah Olimpiade 2016. (*)

Copyright © ANTARA 2006