"Sluman Slumun Slamet adalah bagian dari bahasa Jawa dan itu ada kaitannya dengan gaya saya yaitu berbuat karena senang berbuat," kata Slamet seusai memberikan pelatihan Kukiko (Kursus Kilat Komposisi) di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Sabtu.
Dia mengatakan, tujuan acara SSS adalah untuk menyebarluaskan gagasan dan pemikiran Slamet Abdul Sjukur kepada masyarakat di Jakarta, khususnya kaum muda, melalui diskusi untuk mencari solusi bersama terhadap tergerusnya seni lokal dari keseharian kita di ibukota.
"Intinya mudah, yaitu kreativitas kita jangan sampai terbendung. Apabila terbendung, sel-sel kepedulian kita terhadap kehidupan orang di sekitar akan mati," katanya
Beberapa acara untuk merayakan ulang tahunnya antara lain Kukiko, diskusi publik, bedah karya, dan tentu saja konser yang menampilkan karya-karya Slamet.
"Kursus kilat komposisi sudah dilakukan sejak tahun 2012 dan bertujuan untuk memperkenalkan bahwa membuat komposisi musik itu mudah, semua orang bisa melakukannya," kata Slamet.
Kukiko, kata Slamet, juga mendorong kreativitas karena dalam kursus itu peserta dituntut untuk berekspresi sebebas mungkin tanpa terbelenggu.
"Kukiko mengajarkan tidak hanya musik, namun juga hal lain seperti kreativitas, daya ingat, dan kemampuan analisa. Sehingga semua orang berpartisipasi, bukan hanya musisi." katanya.
Rangkaian Acara Sluman Slumun Slamet, antara lain Kukiko (Kursus Kilat Komposisi) 19 dan 20 September 2014 di Institut Kesenian Jakarta, Sarasehan dan Bedah karya SAS di Kineforum, TIM.
Acara puncak Sluman Slumun Slamet adalah pergelaran konser karya-karya Slamet Abdul Sjukur pada 27 September 2014 di Teater Kecil, TIM, Jakarta.
"Saya akan buka-bukaan dalam acara bedah karya nanti, agar pada waktu konser mereka yang datang dapat mengerti apa sebenarnya esensi ungkapan sluman slumun slamet," katanya.
Pewarta: Roberto Calvinantya Basuki
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014
