Semarang (ANTARA News) - Pelari andalan Jawa Tengah (Jateng), Trianingsih, masih menunjukkan diri sebagai pelari tercepat di Indonesia, yang dibuktikannya saat menjadi juara pertama lomba lari "Udayana 10K" di Denpasar, Bali, Minggu. Pada lomba lari tersebut, pelari Klub Lokomotif Salatiga tersebut berhasil mencapai garis finis pertama dengan catatan waktu 32:20:00, sedangkan juara kedua direbut pelari Kaltim, Olivia Sadji, dengan catatan waktu 32:59:26, dan juara ketiga diraih atlet asal Jateng yang hengkang ke Kalimantan Timur (Kaltim), Rini Budiarti yang bercatatan waktu 35:29:68. Trianingsih mengatakan, sebenarnya tidak akan turun pada lomba lari di Bali tersebut, tetapi setelah dicoret dari anggota kontingen Indonesia yang diterjunkan ke Asian Games Doha, Qatar, bulan Desember 2006, ia akhirnya memutuskan ikut di Bali. "Saya ingin membuktikan bahwa saya masih bisa menjadi juara. Sebenarnya prestasi saya ini akan saya tunjukkan di Asian Games, tetapi karena saya dicoret, akhirnya saya harus tunjukkan bahwa saya masih bisa meraih prestasi terbaik di sini," katanya menambahkan. Sementara itu, Jauhari Johan dari Sumatera Selatan (Sumsel) meraih juara pertama putra dengan catatan waktu 29:55:59, disusul Noyce Matital (Jateng) dengan catatan waktu 30:09:96 di posisi kedua, dan Agus Prayogo (Jateng) bercatatan waktu 30:11:28 di tempat ketiga. Kontingen Indonesia ke Asian Games 2006 menetapkan untuk mengirimkan 130 atlet dari 20 cabang olahraga dengan target merebut empat medali emas. Keputusan tersebut ditetapkan melalui rapat koordinasi antara KONI Pusat dan Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga di Jakarta, Kamis (2/11). Dalam rapat tersebut juga diputuskan kembali untuk tidak mengirimkan atlet dari cabang atletik, sekalipun Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) memperjuangkan dua pelari putri, Dedeh Erawati dan Trianingsih, agar bisa berkompetisi di Doha. Menanggapi keputusan KONI Pusat yang mencoret cabang atletik ke Asian Games 2006, Trianingsih mengatakan, pihaknya memang mendengar ada tim monitoring dari KONI Pusat yang melaporkan bahwa selama di Salatiga dia tidak pernah latihan. "Saya jadi heran. Laporan itu dari mana? Sedangkan, tim monitoring dari KONI Pusat maupun PB PASI tidak pernah datang ke Salatiga. Padahal, saya setiap hari latihan terus, bahkan bulan puasa kemarin juga latihan," kata adik kandung pelari nasional, Ruwiyati, itu. Dia pun mengemukakan, pihaknya menduga ada perasaan tidak suka dari PB PASI kepada dirinya. Ia pun menyatakan, "Salah dan dosa saya itu apa? Kenapa saya selalu dijegal setiap kali mau membela negara dan bangsa ini?" Tidak hanya di Asian Games 2006, Trianingsih juga telah dinyatakan tidak diikutkan ke Sea Games 2007 lantaran namanya dicoret sebagai atlet pelatihan nasional (pelatnas), karena dinilai bertindak indispliner. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006