Magelang (ANTARA News) - Mantan Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto mengatakan, tidak ADA alasan pengunaan hak pilih TNI di tunda-tunda lagi. "Kalau sekarang tidak siap lagi, lalu kapan. Apa kita juga akan mengatakan hal yang sama pada 2014?" katanya, ketika dikonfirmasi ANTARA News usai wisuda purnawira 82 perwira tinggi TNI Angkatan Darat (AD) di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Sabtu. Ia mengatakan, masih ada waktu tiga tahun bagi TNI untuk mempersiapkan diri untuk menggunakan hak pilihnya. "Kalau ternyata kita belum siap juga, segera kita persiapkan diri agar proses demokrasi dapat benar-benar berjalan tuntas," ujar Endriartono. Pria lulusan Akmil 1971 itu menambahkan, TNI sebagai institusi sudah siap untuk menggunakan hak pilihnya terutama dengan adanya jiwa kebersamaan korps atau korsa. "Lebih cepat lebih baik, hak pilih TNI itu digunakan. Apalagi kita telah komit untuk menegakkan demokratisasi. TNI pun telah siap. Buktinya istri saya milih apa, anak saya pilih apa tidak lalu memutuskan hubungan keluarga," katanya. Jadi, tambah Endriartono, tidak ada alasan lagi untuk menunda penggunaan hak pilih. Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Djoko Santoso mengatakan, saat ini TNI telah selesai melakukan jajak pendapat tentang hak pilih TNI baik terhadap lingkungan TNI maupun non TNI. "Hasil jajak pendapat itu akan akan dibahas lebih dalam lagi," katanya. Djoko menegaskan, penggunaan hak pilik TNI sepenuhnya diserahkan kepada parlemen dan pemerintah. "TNI tidak berwenang memutuskan apakah kita gunakan hak pilih atau tidak. Semua terserah DPR dan pemerintah," ujar Kasad.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006