Jakarta (ANTARA News) - Lembaga kewirausahaan sosial yang berfokus pada solusi terhadap permasalahan sampah, Waste4Change, menilai bahwa dunia fesyen bisa menjadi media yang membantu meningkatkan kesadaran masyarakat soal isu sampah dan lingkungan.

Direktur Waste4Change, M Bijaksana Junerosano, mengungkapkan, masyarakat cenderung lebih menerima informasi soal isu sampah jika digaungkan melalui dunia fesyen ketimbang aktivis lingkungan.

"Isu sampah dan lingkungan kalau digabungkan dengan dunia fesyen atau desain, lebih bisa diterima masyarakat. Misalnya desainer, Iwet, yang nge-tweet "pilahlah sampah", itu akan lebih dilihat masyarakat, ketimbang aktivias yang teriak-teriak," ujar Junerosano dalam media launch di Jakarta, Senin.

Melihat hal ini, Junerosano, bekerjasama dengan salah satu official make-up di Indonesia, The Body Shop Indonesia, menginisiasi program pengelolaan sampah di pekan mode Jakarta Fashion Week (JFW) 2015, yang dinamakan "Zero Waste".

Dalam kesempatan yang sama, Group Head of Corporate Communication The Body Shop Indonesia, Rika Anggraini, mengatakan, melalui program ini, sampah akan dikelola melalui cara recycle dan upcycle.

"Kami sangat concern kalau event sekelas JFW harus mulai memperhatikan pengelolaan sampahnya," kata Rika.

Sano mengatakan, sampah yang terkumpul selama tujuh hari penyelenggaraan JFW 2015, nantinya akan dipilah-pilah lebih lanjut di pusat sortir di Bekasi.

Kemudian, sampah-sampah tersebut akan disalurkan ke pihak-pihak yang dapat mendaur ulang sesuai potensi sampah masing-masing. "....sehingga sampah yang dibuang ke TPA akan sangat sedikit jumlahnya, atau bahkan nol sama sekali," kata Junerosano.

Sano memperkirakan, dalam tujuh hari pelaksanaan JFW, akan terkumpul sekitar 30 ton sampah yang terdiri dari sampah kertas, sampah yang tidak membusuk seperti plastik, dan styrofoam dan sampah yang dapat membusuk seperti sampah sisa makanan.

Dia meyakini, program yang ia inisiasi ini dapat mengurangi sampah yang harus dibuang ke pusat pembuangan sampah.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014