Lubuk Basung (ANTARA News) - Sebanyak 80 unit rumah di Nagari Tiku Utara dan Tiku Selatan Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), terendam banjir akibat curah hujan tinggi melanda daerah itu, Rabu.

Camat Tanjung Mutiara, Ade Herlien di Lubuk Basung, Rabu, mengatakan, ke-80 unit rumah itu tersebar di Gasan Kaciak Nagari Tiku Selatan sebanyak 35 unit rumah dan Tiku Utara sebanyak 45 unit rumah.

Ia menyebutkan, air mulai naik mengenangi rumah warga sekitar pukul 11:00 WIB dengan ketinggian sekitar 50 centimeter hingga satu meter dan saat ini sudah mulai surut.

"Di Gasan Kaciak Nagari Tiku Selatan, air masih menggenangi rumah warga dan mereka masih tetap bertahan. Kami akan memberikan bantuan makan untuk korban sebanyak 45 kepala keluarga," kata Ade Helien.

Banjir, kata dia, juga merendam sawah milik warga hingga ratusan hektare.

Ia menambahkan, banjir yang terjadi di Kecamatan Tanjung Mutiara ini akibat meluapnya Sungai Tiku, Sungai Jilatang dan Sungai Jiraik akibat curah hujan sangat tinggi melanda Kabupaten Agam semenjak pukul 7:30 WIB sampai 3:00 WIB.

Sementara itu, Wakil Bupati Agam Irwan Fikri menambahkan, Pemkab Agam akan mengajukan proposal untuk normalisasi sungai ini ke Pemerintah Provinsi Sumbar dan Kementerian Pekerjaan Umum Balai Wilayah Sungai Sumatera II.

"Kami akan mengajukan normalisasi sungai ini dalam waktu dekat, agar banjir ini tidak terjadi lagi di daerah ini," katanya.

Ia menambahkan, hujan yang melanda Kabupaten Agam pada Rabu (26/11), mengakibatkan beberapa titik longor dan banjir.

Longsor terjadi di Bukik Malintang Kecamatan Tanjung Mutiara, Sitalang Kecamatan Ampek Nagari, Kelok 10 Kecamatan Tanjung Raya dan Lambah Kecamatan Matur.

Sementara banjir terjadi di Gasan Kaciak dan Tiku Utara Kecamatan Tanjung Mutiara.

"Tidak ada korban akibat banjir dan longsor melanda wilayah Kabupaten Agam. Sementara untuk kerugian masih didata oleh dinas terkait," katanya.

Ia mengimbau agar masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dengan cara berlindung di lokasi aman dan melakukan ronda malam saat curah hujan tinggi, sehingga tidak ada korban jiwa.

"Ini untuk meminimalisir korban jiwa akibat banjir dan longsor melanda Kabupaten Agam," katanya.

Pewarta: Agung Pambudi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014