Jayapura (ANTARA News) - Tim SAR Senin sejak pukul 06.00 WIT telah melakukan upaya evakuasi untuk mengangkut jenazah 12 korban pesawat Twin Otter milik Trigana yang jatuh dalam penerbangan dari Mulia ke Ilaga Kabupaten Puncak Jaya, Jumat pagi ( 17/11). Kepala Kesatuan Bangsa Kabupaten Puncak Jaya Boling mengatakan kepada ANTARA dari Jayapura bahwa saat ini helikopter Airfast milik PT Freeport telah berupaya mengangkut jenazah yang sudah dimasukkan ke dalam 12 kantong jenazah untuk dibawa dari lokasi jatuhnya pesawat yang berada di sekitar Gunung Gergaji. Para korban itu, katanya, akan diangkut empat kali penerbangan dari lokasi ke Kampung Bina Distrik Pogoma yang merupakan daerah terdekat dengan lokasi. Dari Kampung Bina, jenazah -jenazah itu akan diangkut lagi dengan menggunakan helikopter Puma milik TNI-AU ke Mulia. "Dari Bina ke Mulia, hanya dilakukan satu kali pengangkutan," kata Boling. Saat ini, cuaca di Kota Mulia dan sekitarnya cukup cerah sehingga diharapkan evakuasi dapat dilakukan dengan baik hingga tuntas. Para korban itu sendiri setelah diidentifikasi kemudian akan diserahkan kepada keluarganya masing-masing yang sekarang sudah menunggu di Mulia untuk dimakamkan termasuk Ketua Badan Perencanaan, Pengkajian dan Pembangunan Daerah Kabupaten Puncak Jaya Wirda yang akan dibawa ke Jayapura unuk dimakamkan. Sementara itu, di rumah Usman Sakaubun, kakak korban yang juga mantan Ketua PWI Papua, sejak Sabtu malam telah didirikan tenda. Bahkan anak dan istri korban sudah mulai berdatangan. "Setiap malam kami berdoa agar korban segera ditemukan," kata Usman seraya menambahkan pihaknya belum bisa memastikan kapan jenazah tiba di Jayapura.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006