Semarang (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) serius menggarap pasar pelumas ASEAN, salah satunya langkahnya dengan akuisisi di Thailand.
"Dengan akuisisi ini maka Pertamina akan lebih optimal dalam menggarap pasar ASEAN salah satunya di Thailand baik itu untuk pasar otomotif maupun industri," kata Direktur Sales dan Marketing PT Pertamina Lubricants Rifky E Hardijanto di Semarang, Jawa Tengah, Senin.
Menurutnya, jika dilihat secara regional ASEAN, Thailand merupakan pusat dari produksi otomotif. Bahkan, dari seluruh produksi tersebut, hanya sedikit yang dikonsumsi oleh masyarakat lokal.
"Banyak produksi otomotif dari negara tersebut yang diekspor ke negara-negara lain, apalagi setelah banyak pabrik otomotif yang keluar dari Australia dengan pertimbangan harga yang sudah tidak kompetitif," katanya.
Untuk kawasan ASEAN sendiri, Indonesia dan Thailand menjadi daerah yang diminati oleh para investor dalam merelokasi perusahaan otomotif mereka dari Australia.
Oleh karena itu, selain optimal mengerjakan pasar lokal, Pertamina juga menjadikan Thailand sebagai negara kedua yang diharapkan mampu memberikan pasar baik otomotif maupun industri.
Menurutnya, keunggulan dari Thailand yaitu terinterkoneksi dengan negara-negara lain melalui jalur darat. Kondisi ini memudahkan Pertamina dalam menggarap pasar negara-negara terdekat Thailand.
"Dari Thailand ini kalau mau ke Laos, Kamboja, Myanmar, dan Malaysia sangat mudah. Oleh karena itu kami juga ingin menggarap pasar di negara-negara tersebut," katanya.
Untuk produksi pelumas di Thailand sendiri saat ini sudah mencapai 50 Metrik Ton pertahun, sedangkan untuk pabrik di Indonesia sudah mampu memproduksi 550 ribu MT/tahun.
Sementara itu, untuk memperluas pasar pihaknya juga menyambut baik langkah akuisisi yang dilakukan oleh Perusahaan Semen Indonesia dengan perusahaan semen Vietnam Thang Long Cement Company.
Dengan demikian pasar industri pelumas Pertamina menjadi lebih luas lagi. Menurutnya, pasar industri tidak kalah dibandingkan dengan otomotif, bahkan untuk Indonesia sendiri 60 persen konsumen berasal dari industri sedangkan sisanya otomotif.
Pewarta: Aris Wasita Widiastuti
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014