Jakarta (ANTARA News) - Dalam semangat memperingati Hari Natal 25 Desember 2014, Gereja Katolik Indonesia mengimbau pemerintah bisa memberi teladan atas toleransi keberagaman di Indonesia.

"Kehidupan bertoleransi bukan hanya milik masyarakat tetapi juga milik pemimpin. Pemimpin seharusnya memberi contoh figur yang membawa kedaiman itu seperti apa," kata Pastor Siswantoko Pr dari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) di Jakarta, Senin.

Sebagai evaluasi, Pastor mengatakan tahun 2014 kehidupan toleransi di Indonesia relatif cukup baik meski "pekerjaan rumah (PR) masih banyak".

"Masih banyak PR yang belum selesai untuk masyarakat maupun untuk pemerintah seperti komunitas Syiah, Gereja Yasmin dan Kasus Ciledug," katanya.

Pastor juga mengatakan, keteladanan merupakan kunci membangun kehidupan harmonis di dalam perbedaan.

Lebih lanjut, Pastor mengatakan, tema Natal tahun 2014 "berjumpa dengan Allah di dalam keluarga" harus diterjemahkan dengan semakin menguatnya iman umat kristiani yang dimuali di lingkungan keluarga.

"Harapnnya dengan Natal kali ini, kehidupan keluarga, khususnya keluarga kristiani semakin kuat. Imannya semakin mengakar baik dalam kehidupan keluarga maupun soaial. Iman makin tampak karena Yesus datang supaya kita mewartakan dia.

Maka keluarga diharapkan menjadi kekuatan untuk mewartakan," katanya.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014