Jakarta (ANTARA News) - Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) menyesalkan tertahannya lima orangutan di Night Safari Chiangmay, Thailand, meski 48 ekor orangutan lainnya sudah dikembalikan ke Indonesia. "Kelima orangutan itu masih ditahan di Night Safari Chiangmay, ini jelas-jelas pelanggaran," kata Pendiri Yayasan BOS, Willie Smith, kepada ANTARA, di Jakarta, Rabu. Dikatakannya, pemerintah Thailand harus segera mengembalikan kelima ekor orangutan itu karena penahannya jelas-jelas merupakan pelanggaran. Indonesia dan Thailand sudah sama-sama telah meratifikasi Cites (Convention on International Trade in Endangered Species). Ia mengatakan tindakan penahanan kelima orangutan itu, merupakan contoh buruk karena orangutan ilegal itu dieksploitasi untuk kepentingan Thailand seperti untuk dunia hiburan. "Orangutan yang diperoleh secara ilegal di Thailand itu, harus segera dikembalikan lagi ke Indonesia. Selain itu, tidak ada orangutan yang diperoleh secara legal karena sebelumnya harus mendapatkan izin dari presiden," katanya. Ia mengemukakan biasanya orangutan yang dikirim secara ilegal ke Thailand itu, masih bayi, kemudian akan dimanfaatkan untuk hiburan di taman safari atau kebun binatang. "Di sisi lain, kita juga mengkhawatirkan akan kondisi area habitatnya yang sudah mengalami kerusakkan seperti, perubahan lahan dari hutan menjadi areal kelapa sawit hingga satwa itu yang hidup di alam bebas sulit mendapatkan makanan," katanya. Sebelumnya dilaporkan, setelah mengalami penundaan waktu, akhirnya 48 orangutan dari 53 primata asal Indonesia yang disita pemerintah Thailand dipulangkan ke Tanah Air pada 22 November 2006. Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati, Departemen Kehutanan, Adi Susmiyanto di Jakarta, Jumat menyatakan, tujuh dari 48 orangutan tersebut menderita Hepatitis B. "Mengingat tujuh ekor yang menderita Hepatitis B tersebut tidak dapat disembuhkan, maka Pemerintah Indonesia akan menghibahkan kepada Thailand untuk kepentingan penelitian bersama dan tidak untuk kepentingan komersial," katanya. Adi menyatakan, 48 orangutan yang dipulangkan dari Thailand itu diterima oleh Ibu Ani Yudhoyono di Lanud Halim Perdana Kusuma, selanjutnya langsung diterbangkan menuju Palangkaraya untuk dibawa ke Pusat Rehabilitasi dan Rekonstruksi Orangutan Nyaru Menteng di Kalimantan Tengah.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006