Sydney (ANTARA News) - Penarikan pasukan koalisi dari Irak akan menimbulkan konsekwensi bencana serta memberi kemenangan bagi kelompok "teroris", kata Perdana Menteri Australia John Howard, Jumat. Howard terus mendapat tekanan dari pihak oposisi untuk mengumumkan jadwal penarikan pasukan Australia setelah Inggris pekan ini mengisyaratkan akan menyerahkan kendali di Basra kepada pasukan Irak pada awal tahun depan. "Setelah semua yang terjadi, jika dilakukan penarikan pasukan koalisi secara tergesa-gesa, akan menjadi hal yang terburuk," kata Howard dalam wawancara radio. "Karena tidak ada yang bisa dicapai, semua usaha akan sia-sia dan teroris akan menang dan konsekwensinya besar serta sangat merusak bagi kita semua." Berbicara sehari setelah pemboman yang menewaskan 152 orang di Baghdad, Howard menyatakan Irak "sedang melewati tahap yang sangat buruk." Namun, dia masih yakin atas kebenaran keputusannya untuk mengirim tentara Australia dalam invasi ke Irak yang dipimpin AS, meski tidak ditemukan senjata pemusnah massal. "Semua orang pada 2003, termasuk (tokoh oposisi dari Partai Buruh) Kim Beazley bahkan (Presiden Prancis) Jacques Chirac, semuanya mengatakan Irak mempunyai senjata pemusnah massal," katanya. "Saya tidak menyesali sedikitpun atas keputusan yang saya ambil. Bagi kita, penarikan secara tergesa-gesa, -- dan jika kita melakukannya, kenapa AS dan Inggris tidak boleh melakukan hal yang sama, --akan menimbulkan dampak luar biasa dan merugikan." Jalan ke depan tergantung dari banyaknya tanggungjawab yang dapat dipikul oleh pasukan militer Irak, katanya. "Tidak ada negara yang menginginkan orang asing berada di wilayahnya dalam jangka panjang tanpa batas waktu. Karena itu, semakin banyak pasukan militer Irak dapat dikembangkan, maka prospek penyelesaian dalam jangka panjang akan semakin baik," katanya. Australia mengirim sekitar 1.400 tentara yang terlibat dalam berbagai operasi di Irak. Sebagian besar tentara Australia membantu melatih pasukan setempat di wilayah selatan yang lebih aman, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006