Kepala Dinas Perindagkop dan UMKM Kota Gorontalo Irwan Hamzah, Jumat, mengatakan dalam rangka mengantisipasi terjadinya kelangkaan elpiji 3 kg tidAK berkepanjangan sehingga merugikan konsumen, maka telah dilaksanakan operasi pasar di setiap kecamatan di daerah tersebut.
Dia menjelaskan, pihaknya tidak membatasi jumlah elpiji yang disalurkan, namun jumlah yang bisa dibeli oleh konsumen hanya 1 tabung per orang.
"Untuk menghindari jangan sampai terjadi pembelian dalam bentuk banyak, maka setiap orang atau kepala keluarga kami batasi jatahnya,"Kata Irwan.
Dia mengungkapkan, setiap kecamatan meminta banyak pasokan cukup banyak, sehingga jatah 1.200 tabung untuk setiap kecamatan tidak mencukupi.
Untuk mengantisipasi banyaknya permintaan tersebut, Pemkot akan melakukan koordinasi dengan agen elpiji di Kota Gorontalo, sehingga operasi pasar bisa berlangsung selama beberapa hari ke depan.
Irwan menjelaskan, pada operasi pasar yang dilaksanakan di 10 kecamatan tersebut, harga elpiji 3 kg yang di jual kepada konsumen ataupun masyarakat sebesar Rp18.000 per tabung.
Sejumlah warga ketika ditemui mengatakan, adanya operasi pasar yang dilaksanakan pemerintah Kota Gorontalo bisa membantu masyarakat dalam mengatasi krisis elpiji 3 kg yang sudah sering kali terjadi.
"Meskipun jumlah atau jatah yang diberikan untuk setiap warga terbatas, namun bisa mengantisipasi kebutuhan terutama untuk memasak," Kata Anice Mohamad, salah seorang warga Kota Gorontalo.
Dia menambahkan, adanya kelangkaan elpiji sangat menghambat aktivitas dalam memasak kebutuhan rumah tangga, karena harus dibatasi keperluan untuk masakan.
PT Pertamina (Persero) pada 2 Januari 2015 menaikkan harga elpiji tabung 12 kg Rp 18.000/tabung, menjadi Rp 134.700/tabung. Hal ini menyebabkan banyak konsumen beralih menggunakan elpiji 3 kg yang belum naik harganya.
Namun dikabarkan harga elpiji akan kembali diturunkan.
Pewarta: M.F.Said
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015
