Jakarta (ANTARA News) - Terpilihnya Pemimpin Umum LKBN ANTARA, Asro Kamal Rokan, sebagai Presiden Organisasi Kantor Berita Asia Pasifik (OANA) merupakan bukti kepercayaan terhadap kantor berita nasional di tingkat internasional masih tinggi. "Kami gembira dan mendukung penuh upaya LKBN ANTARA dalam kiprahnya di OANA," kata Sekretaris Jenderal Departemen Komunikasi dan Informatika, Ashwin Sasongko, pada Acara Forum Komunikasi Wartawan Kominfo yang berlangsung di Jakarta tanggal 28-29 Nopember. Dikatakannya, Depkominfo siap memfasilitasi kegiatan yang terkait dengan penyelenggaraan sidang umum (general assembly) organisasi kantor-kantor berita kawasan tersebut pada Desember 2007 yang rencananya dilaksanakan di Jakarta, bertepatan dengan HUT ke-70 LKBN ANTARA pada tahun 2007. Untuk itu, ia meminta pemimpin LKBN Antara agar memberikan laporan kepada Menteri Kominfo Sofyan Djalil mengenai program yang akan dilakukan terkait dengan pertemuan akbar OANA tersebut. "Kami tunggu kapan rencana Pak Asro ketemu dengan pak Menteri (Sofyan Djalil -red) untuk menjelaskan program kerja terkait dengan pertemuan OANA yang rencananya dilakukan di Jakarta pada tahun depan," ungkapnya. Mengenai pertemuan akbar OANA itu, lanjut dia, bisa saja diadakan talk show, jumpa pers ataupun kegiatan lainnya. "Untuk semua itu, kami siap memfasilitasinya," tegasnya lagi. Sementara itu, Presiden OANA, Asro Kamal Rokan bertekad untuk meningkatkan kerja sama informasi dan pertukaran berita di antara 33 negara anggotanya guna mengimbangi dominasi pemberitaan media Barat. "Ini bukti ANTARA, sebagai Lembaga Kantor Berita Nasional, masih diperhitungkan di dunia internasional. Ini kesempatan bagi ANTARA untuk lebih memperkukuh keberadaannya sebagai jendela informasi Indonesia di luar negeri," kata Asro. Dalam pertemuan ke-28 Dewan Eksekutif OANA yang berlangsung di Teheran, awal Nopember 2006, Pemimpin Umum LKBN ANTARA terpilih menjadi Presiden OANA untuk masa kepemimpinan selama tiga tahun. OANA beranggotakan 39 kantor berita dari 33 negara di kawasan Asia Pasifik. Tujuh dari 11 utusan OANA yang hadir yakni dari Bernama (Malaysia), IRNA (Iran), Itar-TASS (Rusia), PTI (India), Kyodo (Jepang), VNA (Vietnam) dan Xinhua (China) memilih Indonesia. Menurut Asro, sesuai dengan tujuan pendiriannya tahun 1961, OANA berjuang untuk mewujudkan tata informasi dunia baru yang selama ini didominasi oleh kantor-kantor berita Barat, seperti AP (Amerika Serikat), Reuters (Inggris), AFP (Prancis), dan DPA (Jerman). "Kita terus berjuang untuk mengatasi ketimpangan informasi, khususnya arus berita dari negara maju ke negara berkembang," katanya. Hal itu, lanjutnya, dilakukan dengan cara pertukaran berita dan personel wartawan, serta pendidikan dan latihan. Sebagai Presiden OANA, ANTARA sekaligus menjadi tuan rumah penyelenggaraan sidang umum (general assembly) organisasi kantor-kantor berita kawasan tersebut pada Desember 2007. Pertemuan akbar OANA itu akan diselenggarakan sekaligus dalam rangkaian HUT ke-70 LKBN ANTARA yang jatuh pada 13 Desember 2007. (*)

Copyright © ANTARA 2006