Doha (ANTARA News) - Siraman hujan dan cuaca dingin mengawali pembukaan Asian Games 2006, pesta olahraga terbesar Asia yang secara resmi dibuka secara spektakuler di Stadion Khalifa Doha, Jumat malam. Tepat pukul 17.40 waktu setempat (21.40 WIB), semua mata warga Qatar dan juga di sebagian negara Asia yang menyiarkan langsung acara pembukaan, terfokus ke stadion megah itu. Panitia Asian Games Qatar (DAGOC) tampaknya benar-benar mempersiapkan diri dengan sangat baik, setidaknya untuk upacara pembukaan tersebut. Seluruh rangkaian acara dikemas secara spektakluer oleh tangan-tangan yang berpengalaman di bidangnya, membuat 55.000 pasang mata penonton yang memadati stadion tersebut seperti tidak ingin beranjak dari tempat duduk mereka sampai pertunjukan usai. Meski hanya untuk kawasan Asia, acara pembukaan Asian Games tersebut itu disebut-sebut melebihi kemegahan upacara pembukaan Olimpiade sekali pun. Berdasarkan buku panduan upacara pembukaan yang dibagikan panitia di Media Center, hampir seluruh bagian acara ditangani oleh orang asing, terutama asal Australia. Negara yang hanya berpenduduk sekitar 800.000 jiwa itu memang tidak memiliki sumber daya manusia dan juga pengalaman untuk menangani sendiri sebuah event sebesar Asian Games, termasuk untuk upacara pembukaan yang merupakan sebuah etalase sebuah pesta olahraga. Namun mereka memiliki kekuatan yang cukup dahsyat, yaitu anggaran yang berlimpah dan dengan kekuatan itulah, pemerintah Qatar tinggal menyewa seluruh tenaga professional asal Australia yang sukses menjadi tuan rumah Olimpiade Sydney 2000. Direktur artistic dipercayakan kepada David Atkins dan Ignatius Jones. Berkat tangan dingin kedua pria inilah, Australia mencatat sukses dan menuai kekaguman dunia saat upacara pembukaan Olimpiade Sydney 2000. Atkins adalah seorang produser, koreografer dan juga sutradara yang menciptakan tidak kurang dari 20 karya yang sudah dipentaskan di Asia, Australia, Inggris, Amerika Serikat dan Kanada.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006