KPK sama sekali tidak ada niat sok di atas hukum, bahwa ini semua adalah sebagai upaya penegakan hukum."
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menyatakan semua manuver hukum yang ditujukan kepada dirinya, dari penyebaran foto diduga dirinya dengan seorang perempuan sampai dengan laporan pertemuan dia dengan elite parpol yang mengadukannya secara hukum, terjadi setelah KPK menetapkan Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka kasus rekening gendut.

"Sangat sulit dibantah bahwa itu erat kaitannya dengan penetapan tersangka terhadap BG (Budi Gunawan)," kata Abraham kepada wartawan di Gedung KPK, Senin.

Abraham mengklarifikasi tiga hal yang berkaitan dengan tuduhan sebagian kalangan kepada dirinya.

"Pertama, mengenai foto-foto saya dengan seorang perempuan, itu adalah hasil rekayasa, tim forensik KPK membuktikan hal itu foto rekayasa," kata Abraham yang kemudian memperlihatkan foto-foto rekayasa tersebut kepada media.

Abraham menyatakan nilai-nilai moral yang ditanamkan keluarganya selama ini telah menjadi penjaga moralitas dirinya untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan tidak senonoh kepada perempuan.

Hal kedua yang diklarifikasi Abraham adalah foto dia dengan seorang anak mantan perwira tinggi TNI.  Dia tidak membantah kebenaran foto itu karena terlalu banyak anggota masyarakat yang ingin berfoto dengannya sampai dia sendiri lupa.

"Selama saya menjadi ketua KPK saya sering menerima permintaan foto, bahkan pernah suatu ketika di dalam pesawat ada pramugari yang minta foto bersama, dan juga pilot. Saya tak bisa menghindari permintaan masyarakat itu," kata Abraham.

Terakhir, Abraham mengklarifikasi pertemuannya dengan elite politik berkenaan dengan pencalonan dia sebagai kandidat wakil presiden bagi Joko Widodo pada kampanye Pilpres tahun lalu.

"Ketiga, berkaitan dengan pertemuan saya dengan sejumlah pihak, tidak dapat dihindari ada pertemuan saya dengan pemimpin politik. Saya tidak membantah bahwa nama saya pernah digadang-gadangkan sebagai calon wakil presiden. Tapi itu bukan atas inisiatif saya," tegas Abraham.

Dia mempersilakan bagian internal KPK untuk memeriksa dan meneliti lebih jauh seluruh pimpinan KPK.

"KPK sama sekali tidak ada niat sok di atas hukum, bahwa ini semua adalah sebagai upaya penegakan hukum. Kami menjamin apa yang kami lakukan adalah murni untuk pemberantasan korupsi," tandas Abraham.




Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015