Doha (ANTARA News) - Meski sudah berpengalaman, faktor usia menjadi faktor yang sangat berperan terhadap pecatur Indonesia GM Utut Adianto yang menderita kekalahan kedua setelah dikalahkan pecatur Filipina Internasional Master (IM) Ronald Dableo di Al Dana Club Doha, Minggu. Dengan kekalahan tersebut, Utut baru mengumpulkan nilai 1,5 hasil sekali menang, sekali remis dan dua kali kalah dan sudah sangat tipis peluangnya untuk meraih medali karena harus memenangi seluruh lima babak tersisa. Hasil yang berbeda justru diperlihatkan pecatur remaja Irene Kharisma Sukandar yang mengalahkan Aysha Mutaywea dari Brunei, sehingga untuk sementara mengumpulkan nilai 2,5 hasil dua kali menang, sekali kalah dan sekali remis. Sementara itu GM Susanto Megaranto yang sudah mencatat kemenangan kedua, bermain remis dengan pecatur Turkmenistan Mesgen Amanov, membuat pecatur yang akrab disapa Santo itu mengumpulkan nilai 2,5. Mengenai penampilkan Utut, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Percasi Eka Putra Wirya mengakui bahwa faktor usia merupakan salah satu penentu menurunnya penampilan Utut yang berusia 41 tahun merupakan atlet tertua di cabang catur Asian Games. Apalagi untut catur cepat yang membutuhkan stamina dan konsentrasi tinggi. Lawan-lawan yang dihadapi Utut masih muda-muda sehingga sulit bagi Utut untuk mengimbangi kecepatan mereka," kata Eka Putra. Sampai babak keempat, terdapat tiga pecatur yang mengumpulkan nilai tertinggi di kelompok putra, yaitu GM Thien Hai Dao dari Vietnam, GM Wang Yue dari Cina dan Murtaz Kazhgaleyev dari Kazakhstan. Ketika pecatur tersebut sama-sama mengumpulkan nilai 3,5. Kejutan terjadi ketika unggulan teratas GM Kasikiran Krishnan dari India, hanya mampu mengumpulkan nilai 2 setelah ditahan remis pecatur Darwin Laylo. Sementara dibagian putri, unggulan teratas GM Humpy Koneru dari India tercatat sebagai satu-satu pecatur yang belum terkalahkan dari empat babak yang sudah dimainkan sehingga mengumpulkan nilai sempurna empat. Humpy dibayang-bayangi oleh GM Atousa Pourkashiyan dari Iran yang mengumpulkan nilai tiga. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006