Harus ditemukan cara koordinasi di antara tiga instansi tersebut"
Jakarta (ANTARA News) - Pengamat Politik Internasional dari Universitas Gadjah Mada Siti Mutiah Setiawati menilai kunjungan Presiden Joko Widodo bersama jajaran ke Malaysia merupakan momentum yang tepat untuk memperbaiki hubungan bilateral kedua negara.

"Presiden Joko Widodo dan jajaran menterinya harus melakukan diplomasi positif untuk memperbaiki hubungan, terutama membicarakan mengenai isu tenaga kerja Indonesia (TKI)," katanya ketika dihubungi di Jakarta, Senin.

Menurutnya, diplomasi strategis yang mungkin dilakukan adalah dengan memperjuangkan TKI agar mendapatkan perlakuan yang baik, mengingat beberapa hari yang lalu muncul iklan yang melecehkan orang Indonesia.

"Pemerintah harus melakukan konfirmasi dan klarifikasi dengan jalur diplomasi untuk meluruskan hal tersebut, bukan dengan marah-marah," katanya.

Siti menilai Malaysia tidak menghargai Indonesia. Kunjungan Presiden menurutnya sanggup memperbaiki hubungan yang memburuk setelah masa Presiden Soeharto.

"Perdana Menteri Mahathir Mohamad sangat menghormati Soeharto, tetapi pada masa reformasi Malaysia seperti melecehkan Indonesia. Jadi ini momentum yang tepat untuk memperbaiki hubungan," katanya.

Hubungan yang baik, kata Siti, adalah hubungan yang bersifat timbal balik atau resiprokal karena bagaimanapun Malaysia banyak bergantung kepada Indonesia.

Selain itu, masalah TKI merupakan isu sensitif dan rumit karena data yang cenderung berubah-ubah dan adanya trialisme dalam penanganan kasus-kasusnya.

Trialisme tersebut terjadi di Direktorat Perlindungan Warga Negara dan Badan Hukum di Luar Negeri Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), sertan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakretrans).

"Masih belum ditemukan sistem yang pas supaya penanganan TKI dalam manajemen yang baik, ketika berhadapan dengan permasalahan selalu saling lempar tanggung jawab," katanya.

"Harus ditemukan cara koordinasi di antara tiga instansi tersebut," ucap Siti.

Presiden Joko Widodo pada Kamis siang bertolak dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, menuju Kuala Lumpur, Malaysia, dalam rangka kunjungan kenegaraan ke tiga negara di ASEAN yakni Malaysia, Brunei Darussalam dan Filipina.

Kepala Protokol Negara Ahmad Rusdi mengatakan kunjungan ke Kuala Lumpur merupakan kunjungan silaturahim karena Perdana Menteri Malaysia Najib Razak datang saat pelantikan Presiden Jokowi.

Terdapat beberapa pejabat negara yang ikut dalam kunjungan ini yakni Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, Menakertrans Hanif Dhakiri, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, Menlu Retno Marsudi dan Kepala BNP2TKI Nusron Wahid.

Pewarta: Roberto Calvinantya Basuki
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015