Doha (ANTARA News) - Ketua Umum KONI Pusat, Agum Gumelar, menyatakan diraihnya medali emas pertama melalui atlet boling Ryan Leonard Lalisang di Asian Games, Doha, Qatar, Senin dini hari adalah jalan membuka pintu bagi atlet Indonesia lainnya untuk meraih medali yang sama. "Kesempatan atlet Indonesia lainnya untuk menyumbangkan medali emas masih ada, khususnya cabang yang menjadi prioritas, seperti boling ini dan bahkan atlet boling masih berpeluang menyumbangkan medali emas melalui ganda, trio dan tim," kata Agum Gumelar di Doha, Qatar, Senin. Sehubungan dengan itu, dedengkot KONI Pusat ini minta seluruh masyarakat Indonesia di Doha memberikan dukungan penuh dan sekaligus memanjatkan doa agar atlet Indonesia bisa meraih medali emas, karena perolehan medali emas itu bisa mengangkat peringkat Indonesia di multi event Asia ini. Menyinggung tentang peluang menambah medali emas untuk kontingen Indonesia, Agum tidak ingin berandai-andai setelah tiba di Doha ini, karena situasi sudah berbeda dari strategi yang telah diterapkan oleh induk organisasi olahraga masing-masing. Sebagai contoh ia menunjuk ketika Lisa Rumbewas yang turun pada kelas 53 kg angkat besi putri yang semula ditargetkan bisa menyumbangkan minimal medali perunggu, akhirnya harus menyerah dari lifter Hongkong yang tidak pernah menjadi perhitungan selama ini. "Ini namanya strategi yang harus dicermati induk organisasi olahraga kita, agar tidak terulang lagi pada multi event lainnya, seperti SEA Games Thailand tahun 2007," kata Agum Gumelar. Ia merasa yakin dan percaya dengan semangat yang tinggi dari atlet Indonesia, walaupun kini baru mengumpulkan masing-masing satu medali emas dari Ryan Leonard Lalisang, perak (Puttty Armein) dan perunggu (tim sepaktakraw), cabang lainnya juga masih berpeluang untuk hal yang sama. (*)

Copyright © ANTARA 2006