... beras dari Rp8.400 per kg naik menjadi Rp10.600 untuk medium dan Rp14.000 per kg untuk premium...
Bogor (ANTARA News) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor, Jawa Barat, mengakui terjadi kenaikan harga beras mencapai 30 persen sejak dua pekan terakhir.

"Ini kenaikan harga tertinggi dari tahun-tahun sebelumnya, kenaikan sebesar 30 persen, atau naik sekitar Rp2.100 per kilogram," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor, Mangahit Sinaga, di Bogor, Rabu.

Ia mengatakan, harga beras di sejumlah pasar tradisional di Kota Bogor saat ini untuk jenis IR 64 medium Rp10.600 perkilogram, sedangkan premiun Rp13.000 sampai Rp14.000 per kg.

"Harga beras dari Rp8.400 per kg naik menjadi Rp10.600 untuk medium dan Rp14.000 per kg untuk premium," katanya.

Menurut Sinaga kenaikan harga beras di pasaran karena kurangnya pasokan dari pasar induk, selain itu kencendrungan terjadi karena distribusi beras rakyat miskin yang belum turun.

"Kita melihat kenaikan selain pasokan yang berkurang juga kencendruangan karena Raskin yang terlambat turun, ini sudah dua bulan," katanya.

Ia mengatakan harusnya Kota Bogor tidak terkena dampak kenaikan harga beras karena baru selesai operasi pasar dua minggu yang lalu dan berhasil menekan harga dari Rp9.400 menjadi Rp8.400 per kg.

"Kami sudah operasi pasar beras khusus selama satu bulan sebanyak 170 ton, dan berhasil menekan harga beras. Kita tidak mungkin lagi menggelar operasi pasar karena sudah ada raskin," katanya.

Dijelaskannya pemerintah daerah wajib menggelar operasi pasar ketika kenaikan harga mencapai 10 persen. Saat ini harga beras telah melambung hingga mencapai 30 persen.

"Bagaimana kita mau menggelar operasi pasar, sumber beras berasal dari Bulog, begitu juga raskin. Raskin harusnya sudah turun, kalau operasi pasar digelar juga apa pasokan Bulog mencukupi," kata Sinaga.

Sementara itu sejumlah warga Kota Bogor mulai resah dengan kenaikan harga beras yang cukup tinggi. Dewi (28) warga Pasir Kuda mengeluhkan mahalnya harga jual beras yang mencapai Rp15.000 per kilogram.

"Kalau dipikir-pikir kondisi sekarang bikin kita resah, harga beras sekarang sudah 15.000 per kilogram, apalagi gas 3 kg sudah susah mendapatkannya," kata Dewi.

Dewi berharap pemerintah bisa segera menindaklanjuti situasi ekonomi saat ini dan segera menurunkan harga beras serta menyediakan gas elpiji bersubsidi agar masyarakat tidak kesulitan mendapatkannya.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015