Indonesia diprediksi menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar kelima atau keenam di dunia, di mana jumlah kelas menengahnya terus meningkat. Karena itulah Kazakhstan ingin mempererat hubungan kerja sama dengan Indonesia,"
Jakarta (ANTARA News) - Kazakhstan ingin mempererat kerja sama dengan Indonesia karena menganggap perekonomian Indonesia memiliki masa depan yang cerah.

"Indonesia diprediksi menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar kelima atau keenam di dunia, di mana jumlah kelas menengahnya terus meningkat. Karena itulah Kazakhstan ingin mempererat hubungan kerja sama dengan Indonesia," kata Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia Ashkat Orazbay di Jakarta, Rabu.

Selain itu, menurut Orazbay, Indonesia juga merupakan kekuatan penting dan berpengaruh secara politik, terutama pada organisasi internasional negara-negara Islam maupun di Perserikatan Bangsa-Bangsa.

"Kazakhstan dan Indonesia juga tidak pernah memiliki permasalahan bilateral baik dari segi wilayah atau apapun yang terkait sejarah. Saya rasa itu merupakan dasar yang kuat untuk membina hubungan strategis di masa mendatang," ujar dia.

Kerja sama strategis Indonesia-Kazakhstan, kata Orazbay bisa meliputi bidang bisnis, hubungan antar masyarakat, pemberian beasiswa kepada pelajar kedua negara, budaya maupun olahraga.

"Kazakhstan juga kuat dalam bidang olahraga khususnya tinju, selain juga angkat besi, atletik, sepeda, gulat, dan lain-lain. Karena itu kami bisa membantu untuk membangkitkan olahraga Indonesia," ujar dia.

Adapun hubungan bilateral antara Kazakhstan dan Indonesia, berdasarkan laman resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia, resmi dimulai pada 2 Juni 1993, setelah Indonesia memberikan pengakuan atas kemerdekaan negara Republik Kazakhstan pada 16 Desember 1991.

Pada rentang 2008-2012, nilai perdagangan antara Indonesia dan Kazakhstan telah meningkat dengan kenaikan sebesar 16,80 persen dan pada 2012 kembali terjadi kenaikan volume perdagangan sebesar lebih dari 90 persen dari 2011.

Kunjungan terakhir Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev ke Indonesia terjadi pada 12-14 April 2012 yang diterima Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika itu.

Pertemuan kedua kepala negara tersebut menghasilkan beberapa kesepakatan, antara lain perjanjian bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik dan paspor dinas dari kedua negara, yang telah berlaku efektif sejak 26 Januari 2013 dan komitmen untuk meningkatkan volume perdagangan bilateral.

Sementara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan ke Astana pada September 2013 dan saat itu menyepakati beberapa persetujuan untuk memperlancar hubungan kerja sama ekonomi pemerintah maupun antarpengusaha kedua negara.

Indonesia dan Kazakhstan juga telah membentuk Komisi Bersama mengenai Kerjasama Ekonomi dan Konsultasi Bilateral Indonesia-Kazakhstan pada tingkat menteri luar negeri. 

Pewarta: Michael TA
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015