Palangka Raya (ANTARA News) - Sesuai perundangan yang ada dan memiliki kreteria demokrasi pada pemelihan Kepala Daerah (Pilkada) di Provinsi Nanggro Aceh Darussalam (NAD), Muhammadiyah menyatakan dukungan sepenuhnya. Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin disela-sela pelantikan Rektor Muhammadiyah Palangka Raya masa Bakti 2006- 010 di Palangka Raya, Kamis menyatakan, Muhammadiyah mendukung sepenuhnya pada pemerintahan baru di NAD. "Apa pun hasil dan siapapun yang tampil sebagai pemenang dari pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur di Nangro Aceh Darussalam harus kita terima secara rela karena itu merupakan hasil dari proses suatu demokrasi," ucapnya. Dikatakan, NAD perlu kita dukung membangun pemerintahan yang baru hasil Pilkada yang telah berlangsung, dan Aceh masih dalam tahap pemulihan baik dari konflik berkepanjangan maupun akibat musibah alam (Tsunami) yang dahsyat. "Untuk itu perlu memerlukan kepemimpinan yang kuat yang mendapat dukungan rakyat untuk dapat membangkitkan daerah yang sesungguhnya kaya raya untuk kesejahteraan rakyatnya," lanjutnya. Lebih lanjut dikatakan, terkait akan perjanjian (MoU) Helsinki, maka tidak perlu lagi ada namanya GAM (Gerakan Aceh Merdeka) di Nangro Aceh Darussalam, karena dengan perjanjian damai konflik GAM-RI sudah berakhir. Menurut Din, saat ini perlu didorong untuk keberlangsungan proses integrasi yang substansif, dan inilah yang harus menjadi komitmen dasar bagi Gubernur dan Wakil Gubernur NAD yang baru. Pemilihan Gubernur dan Wakil gubernur ini diharapkan merupakan medium untuk meredakan konflik dan sesungguhnya tidak ada lagi dendam-mendendam baik dari para calon yang bertanding kemarin, karena sepenuhnya adalah warga negara yang masing-masing diusung oleh partai politik maupun kalangan independen. Gubernur dan Wakil Gubernur yang baru tidak mewakili GAM dan itu juga suatu prasyarat bagi adanya rekonstruksi Aceh yang tidak ada lagi GAM. "Wajar saja ada kekhawatiran banyak kalangan, akan tetapi kekhawatiran itu kiranya dihilangkan karena kita ini sudah demokrasi dan kita merasa optimis sebagaimana yang dilakukan pemerintah pusat," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006