Jakarta (ANTARA News) - Pucuk Pimpinan Manajemen PT Liga Indonesia, Joko Driyono menyatakan nama Indonesia Super League (ISL) tidak akan hilang meski pihaknya telah mencapai kesepakatan kontrak sponsor dengan Qatar National Bank (QNB).

"ISL itu adalah produk dan program dari PSSI sedangkan QNB adalah sponsor utamanya dari ISL tersebut, jadi tidak pas jika dikatakan ISL dirubah menjadi QNB League," kata Joko di kantor Kemenpora, Rabu.

Menurutnya, dalam kontrak yang ditantangani bersama, sebenarnya tertulis penamaan untuk kompetisi adalah QNB League by ISL.

"Namun, kami akan diskusikan kembali hal tersebut. Saya pun memahami keinginan dari publik kenapa tidak diganti menjadi Indonesia QNB Laegue, QNB Indonesia League atau QNB League Indonesia, namun pada intinya, nama ISL tetap dipakai," katanya.

Ia menjelaskan, sebelumnya kompetisi Liga Indonesia juga pernah disponsori oleh berbagai perusahaan, misalnya dulu pernah ada Liga Bank Mandiri, Liga Djarum, dan Liga Kansas.

"Namun, pada saat itu mereka mensponsori dari tingkat ISL sampai Divisi Utama dan seterusnya sedangkan QNB saat ini hanya menjadi sponsor utama ISL," tuturnya.

Contoh lainnya, kata Joko adalah di Inggris, English Premier League itu produknya FA tetapi labelnya adalah Barclays Premier League karena mereka sebagai sponsor utamanya.

"ISL sebagai program tidak berubah dalam sistem administrasi kompetisi PSSI dan Liga Indonesia tetapi dalam konteks "branding product", namanya QNB League," ujarnya.

Ia menambahkan, saat pihaknya berdiskusi dengan QNB, mereka memiliki kecintaan dan komitmen untuk mendukung berlangsungnya kompetisi musim ini.

"Contoh lain adalah logo QNB League yang saat ini dipakai merupakan adopsi 100 persen dari logo ISL sebelumnya," kata Joko.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015