Jakarta (ANTARA News) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) menanggapi positif surat dari Kemenpora kepada PSSI terkait teguran atas ketidakpatuhan induk organisasi sepak bola Indonesia terhadap peraturan perundang-undangan.

"Saya hanya menanggapi positif apa yang dilakukan oleh kementerian. Itu demi kemajuan olahraga kita," kata Ketua Umum KONI Tono Suratman di sela pelantikan PB Persatuan Cricket Indonesia (PCI) di Jakarta, Jumat.

Kemenpora per 8 April mengeluarkan surat terguran tertulis yang ditujukan ke Ketua Umum PSSI sesuai dengan ketentuan pasal 122 ayat 2 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan.

Surat ini dikeluarkan terkait dengan tidak dilaksanakannya surat dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang tidak merekomendasikan dua klub yaitu Arema dan Persebaya untuk turun di kompetisi ISL. Hanya saja, rekomendasi tersebut dilanggar.

Arema dan Persebaya tetap melakukan pertandingan dan PSSI dinilai terbukti melakukan pelanggaran terhadap keputusan Ketua BOPI karena mendorong klub yang tidak memperoleh rekomendasi dari BOPI tetap melakukan pertandingan.

Menurut dia, apa yang dilakukan pemerintah itu adalah untuk kepentingan PSSI. Pada prinsipnya surat dari Kemenpora itu merupakan masukan agar kedepannya bisa lebih baik.

"Kami tetap mendukung program PSSI pada khusus dan cabang olahraga lain pada umumnya. Yang jelas ISL itu sudah bergulir sejak lama dan merupakan olahraga yang digemari masyarakat," katanya menambahkan.

Dampak surat dari pemerintah itu akhirnya kompetisi tertinggi di Tanah Air itu resmi dihentikan sementara per 12 April. Hal ini dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Hanya saja penyelesaian akan diserahkan kepada kepengurusan baru.

Sesuai dengan rencana, PSSI akan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) di Surabaya, Jawa Timur, 18 April dengan agenda tunggal pemilihan kepengurusan periode 2015-2019. Kepengurusan baru ini juga akan menentukan kelanjutan ISL yang tahun ini mendapat sponsor utama QNB.

Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015