Jakarta (ANTARA News) - Direktur Jenderal Kerja Sama Asia Pasifik dan Afrika Kemlu RI Yuri Thamrin menyampaikan bahwa Indonesia mengajukan tindak lanjut pelaksanaan Kemitraan Strategis Baru Asia Afrika (NAASP) dalam Pertemuan Tingkat Pejabat Tinggi (SOM) KAA ke-60.

Yuri Thamrin menjelaskan di luar Balai Sidang JCC, Jakarta, Minggu malam, bahwa pembahasan tiga dokumen hasil Konferensi Asia Afrika (KAA), yakni Bandung Messages, Penguatan NAASP dan Deklarasi Palestina, merupakan rangkaian antara visi dan implementasi.

"Jadi begini, di sini kita bicara soal visi untuk memperkuat Asia-Afrika karena potensinya besar, misalnya 70 persen populasi dunia, jadi we believe in stronger and richer Africa (kita percaya akan Afrika yang lebih kuat dan lebih kaya," kata dia.

Visi penguatan Afrika di bidang politik, sosial, ekonomi, dan budaya tersebut dituangkan dalam Bandung Messages, sementara program dan implementasinya dimuat dalam dokuen Penguatan NAASP.

"Ketika bicara program, saya melihat banyak sekali yang memberikan komitmen terhadap NAASP, selanjutnya tentu kita tidak berhenti pada program," kata Yuri.

Oleh karena itu, Indonesia juga mengusulkan tindak lanjut untuk menjalankan cek dan evaluasi terhadap pelaksanaannya.

"Mekanisme pelaksanaan itu sudah disepakati," kata Yuri.

Mekanisme tindak lanjut yang disepakati tersebut adalah adanya peringatan setiap sepuluh tahun sekali, rotasi setiap empat tahun sekali, pertemuan tingkat menteri di sela-sela Sidang Umum PBB setiap dua tahun sekali, dan pertemuan antara pemegang keketuaan bersama setiap satu tahun sekali.

"Pertemuan yang rutin penting untuk memberikan arahan strategis di level menteri," kata Yuri.

SOM ditutup pada pukul 22.30 dengan kesepakatan semua delegasi atas ketiga rancangan dokumen hasil KAA.

Pada Senin (19/4) pagi, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi akan membuka Pertemuan Tingkat Menteri Asia Afrika (AAMM) di JCC.

Setelah itu, Menlu Retno akan menjadi salah satu ketua ("co-chair") bersama Menlu Afrika Selatan Maite Nkoana-Mashabane pelaksanaan sidang AAMM.

Pewarta: A Fitriyanti
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015