Yogyakarta (ANTARA News) - Banjir lahar dingin yang mengalir di Sungai Gendol mengakibatkan sejumlah jalan di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terputus, Jumat. "Jembatan di Dusun Gadingan Desa Argomulyo, Cangkringan yang menghubungkan Desa Glagaharjo dan Argomulyo tergenang air hingga jalan ditutup selama setengah jam mulai sekitar pukul 17.00 WIB," kata Kasi Operasi Bidang Ketentraman dan Ketertiban Dinas Polisi Pamong Praja yang ikut memantau lokasi. Beberapa bangunan di badan sungai yang beberapa bulan lalu dinormalisasi tersebut juga tergenang dan mengalami kerusakan. Lalu lintas kemudian dialihkan ke jembatan Dusun Murangan Desa Argomulyo yang berjarak sekitar empat km ke selatan dari Gadingan. Aliran lahar dingin juga telah sampai di jembatan Murangan yang berjarak sekitar 18 km dari puncak Merapi. Selain Gadingan, aliran lahar yang membawa berbagai material termasuk batang-batang pohon yang tumbang, memenuhi jembatan Manggong yang menghubungkan Desa Kepuharjo dan Glagaharjo hingga menyebabkan jembatan tidak dapat lagi dilalui kendaraan. Jembatan yang berjarak sekitar tujuh kilometer dari puncak Merapi itu kemudian ditutup total untuk lalu lintas kendaraan. Menurut dia, awan panas terlihat terus turun menuju hulu Sungai Gendol pada Jumat petang. Pihaknya terus berjaga-jaga untuk mengawasi hal-hal yang tidak diinginkan hingga malam hari. Hal senada dikemukakan Kapolsek Cangkringan, Iptu Mulyono, yang mengatakan belajar dari peristiwa saat para penambang pasir manual yang Kamis (21/12) siang sempat terjebak lahar dingin di Sungai Gendol, petang ini para penambang pasir sudah meninggalkan temapt penambangan sebelum turun hujan. "Masyarakat lebih peka dengan apa yang terjadi, mereka sudah mengantisipasi," katanya. Sementara itu, Panut, petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM), mengatakan hujan turun di puncak Merapi pukul mulai pukul 14.22 WIB hingga 16.30 WIB, dengan curah tertinggi pada pukul 15.06 WIB sampai dengan 15.07 WIB sebesar 50 ml per detik. Awan panas terjadi tujuh kali dengan jarak luncur relatif pendek yakni menuju Sungai Krasak maksimal 2,5 km pada pukul 17.13 WIB dan menuju Sungai Gendol sepanjang 3,5 km pada pukul 17.15 WIB. Selain itu, lava pijar yang biasa muncul pada malam hari setelah terjadi hujan, juga terus meluncur. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006