Jakarta (ANTARA News) - TNI mengerahkan satu unit Satuan Setingkat Kompi (SSK) dari Yonif-123/RW dibantu personel Kodim-0212/TS Mandailing Natal untuk membantu korban longsor di Mandailing Natal, Sumatera Utara. Siaran pers Pusat Penerangan TNI yang diterima ANTARA, Selasa menyebutkan, dalam upaya pencarian korban yang dilakukan para prajurit TNI dan Kodim 0212/TS dan Yonif-123/RW telah berhasil menyelamatkan 11 orang warga masyarakat. Kini para korban yang sebagian besar mengalami luka-luka akibat tertimpa longsoran dan reruntuhan bangunan telah dievakuasi ke Puskesmas Kota Nopan untuk mendapat pengobatan. Upaya pencarian korban terus dilakukan meski terkendala cuaca buruk dan turunnya hujan. Kondisi tersebut diperkirakan berpotensi terjadinya rawan longsoran, sehingga seluruh personil tetap disiagakan. Hujan deras terus menerus mengguyur Kecamatan Muara Sipongi, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara mengakibatkan terjadinya longsor susulan pada 24 Desember 2006 pukul 20.30 WIB. Dalam musibah tersebut 17 orang dilaporkan meninggal dunia, sedangkan lima orang dinyatakan hilang, 11 rumah dan sebuah mushala roboh. Selain itu, TNI juga terus menyalurkan bantuan baik tenaga mupun materiil kepada korban banjir di Nanggroe Aceh Darussalam sejak Sabtu (23/12). Bantuan personel dikerahkan Kodim-0103/Aceh Utara sebanyak 330 orang. Personel TNI dari Detasemen Perbekalan dan Angkutan juga telah mendirikan dapur umum di titik-titik pengungsian, yakni dua dapur umum di Lhoksukon dan satu dapur umum di Matang Kuli. Di kawasan yang belum terjangkau melalui darat, TNI menyiagakan dua helikopter jenis Bell dan Puma. Dua pesawat angkut Hercules milik TNI AU juga dikerahkan untuk mengangkut bantuan dari Jakarta yang mengangkut bantuan berupa 1000 paket pakaian, 2.000 lembar selimut, 1.000 lembar tikar, 100 unit tenda keluarga, 100 unit tenda peleton, dan peralatan dapur umum. Komandan Kodim-0103/Aceh Utara, Letkol Inf Yogi Gunawan, mengatakan bahwa wilayah terparah adalah Kecamatan Matangkuli dimana 72 desa tergenang air hingga dua meter. Jalur transportasi Medan-Lhoksumawe yang sebelumnya terputus dan tidak dapat dilalui kerdaraan kini telah mulai difungsikan menyusul air yang mulai surut. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2006