Batam (ANTARA News) - Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau menganggarkan Rp18 miliar untuk program rehabilitasi rumah tidak layak huni dalam APBD 2015, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Wakil Wali Kota Batam Rudi di Batam, Kamis, mengatakan anggaran itu untuk membenahi sekitar 747 unit rumah di pulau penyangga dan pulau utama.

Ia menyatakan jumlah rumah yang diperbaiki pada tahun ini berkurang dibanding tahun sebelumnya. Padahal, anggaran yang disiapkan sama-sama Rp18 miliar.

Berkurangnya jumlah rumah yang dibedah karena meningkatnya harga bahan bangunan, sehingga biaya yang harus dikeluarkan membengkak.

"Siapa yang akan berhak mendapatkan (bantuan rehabilitasi) RTLH (rumah tidak layak huni), Dinas Sosial dan Pemakaman Kota Batam telah berkoordinasi dengan pihak kecamatan, kelurahan dengan melibatkan tokoh masyarakat melalui kajian dan survei lapangan," kata Rudi saat meninjau pelaksanaan rehabilitasi di Pulau Karas Kecamatan Galang.

Bantuan lain


Menurut Rudi, Pemkot selalu berupaya melaksanakan program yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain bedah rumah, masih banyak program pemerintah lainnya.

"Dengan bantuan-bantuan tersebut, diharapkan masyarakat Batam dapat terbantu sehingga meringankan beban kehidupan mereka," ujarnya.

Salah satu fokus pemerintah daerah adalah memberi bantuan untuk warga pesisir.

Ia mengatakan akan memberikan beasiswa kepada siswa dengan nilai terbaik ke Universitas Gajah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Universitas Indonesia (UI).

"Hal ini bertujuan agar semakin banyak sumber daya manusia Batam yang berkualitas sehingga bisa membangun Batam lebih baik," kata Wakil Wali Kota.

Selain itu pemerintah daerah juga berencana menghapuskan biaya komite sekolah.

Pewarta: Jannatun Naim
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015