Berlin (ANTARA News) - Schalke melepas gelandang Ghana Kevin-Prince Boateng dan pemain sayap asal Jerman Sidney Sam pada Senin, selain itu mereka menjatuhkan skors terhadap Marco Hoeger, ketika kekalahan terkini yang mereka derita mengancam tiket mereka untuk berkompetisi di Eropa pada musim depan.

Dengan hanya satu kemenangan dari delapan pertandingan terakhirnya, kekalahan 0-2 yang diderita The Royal Blues di markas Cologne pada Minggu membuat pasukan Roberto di Matteo menduduki peringkat keenam di liga.

Mereka berada di ambang bahaya gagal berkompetisi di Liga Europa musim depan, setelah mencapau putaran 16 besar Liga Champions tahun ini.

Dengan tetangganya Dortmund yang menempel ketat di klasemen liga, Schalke menghadapi Paderborn yang terancam degradasi dan Hamburg, yang keduanya sangat memerlukan tambahan angka untuk bertahan di kompetisi teratas Jerman, pada dua pertandingan terakhirnya.

Seandainya Schalke finis di luar enam besar, pertanyaan-pertanyaan tidak diragukan lagi akan tertuju pada apakah mantan pelatih Chelsea Di Matteo dan direktur olahraga Horst Heldt merupakan sosok-sosok yang tepat untuk mengisi posisi-posisi penting tersebut.

Setelah dua musim membela Schalke, Boateng, pemain dengan gaji tertinggi di klub, kesulitan menampilkan permainan terbaiknya dan digantikan sebelum turun minum saat melawan Cologne, sedangkan Sam tidak masuk tim untuk pertandingan itu setelah direkrut dari Leverkusen pada awal musim.

Heldt mengonfirmasi bahwa Boateng dan Sam tidak memiliki masa depan di klub ini.

"Ini bukan masalah apakah ia memiliki aura positif pada bahasa tubuhnya," kata Heldt mengenai Sam.

"Ia hanya mencemaskan dirinya sendiri dan ia tidak memberi energi positif, kami tidak memerlukan hal itu untuk 14 hari mendatang."

"Sidney bermain sangat, sangat baik di Leverkusen, namun itu tidak bekerja dengan baik di sini."

Hoeger diskors dari latihan "karena keraguan-keraguan perihal loyalitasnya kepada klub" sampai Sabtu, ketika ia akan memiliki peluang untuk membuktikan diri pada pekan terakhir musim ini.

Sejumlah pemain lain berpeluang diputus kontraknya kecuali mereka mampu memperbaiki hasil-hasil, menurut Heldt.

"Itu merupakan langkah pertama," tuturnya.

"Kami akan memonitor sangat dekat reaksi (pemain-pemain) yang lain pada pekan ini."

"Saya berasumsi bahwa mereka telah menyadari bahwa kami hanya menjalankan pekerjaan dan bahwa yang lain juga terkena dampaknya." Demikian laporan AFP.

(Uu.H-RF/D011)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015