Bangkok (ANTARA News) - Perdana Menteri Thailand yang digulingkan Thaksin Shinawatra, Senin, menyangkal dugaan bahwa dia terlibat dalam peristiwa bom malam tahun baru yang mematikan di Bangkok, kata pengacaranya. "Thaksin secara kuat menolak tuduhan dan mengatakan bahwa pemerintahannya, yang datang dari warga, tidak akan menyakiti warga," kata Noppadon Patama kepada AFP. "Pemerintah seharusnya tidak terburu-buru menyimpulkan dengan mencoba menghubungkan serangan itu dengan pemerintahan sebelumnya. Ini sangat tidak adil dan tidak benar," kata dia. Perdana Menteri Surayud Chulanont, Senin pagi, menghubungkan ledakan Minggu -- yang mengakibatkan tiga orang meninggal dan lebih dari 30 orang luka-luka di Bangkok -- kepada faksi yang bersekutu dengan pemerintahan negara itu sebelumnya. Perdana Menteri yang terpilih dua kali, Thaksin digulingkan dalam sebuah kudeta 19 September saat dia tengah berada di New York dan sejak saat itu tinggal di pengasingan di luar negeri dan saat ini tinggal di Beijing. Pengusaha telekomunikasi dan milyuner itu baru-baru ini mengatakan bahwa dia ingin pulang ke Thailand untuk membela diri atas tuduhan korupsi namun junta militer khawatir jika kepulangannya dapat memicu protes anti kudeta di wilayah pendukung Thaksi di bagian timur laut Thailand. Empat sekutu dekat Thaksin diperintahkan untuk menghadap junta setelah peristiwa bom, salah seorang mantan menteri di era Thaksin mengatakan kepada wartawan, Senin, namun para jenderal kemudian menundanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007