Blitar (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menyatakan tidak ada dasar negara yang dapat menjelma menjadi kenyataan tanpa perjuangan termasuk menjadikan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

"Tidak ada satu pun dasar negara yang menjelma menjadi realitas tanpa perjuangan, jika ingin merealisasikan Pancasila perlu perjuangan," kata Presiden dalam pidato peringatan hari lahir Pancasila di Blitar, Senin.

Ia menyebutkan dengan berdirinya Negara Indonesia tidak berarti perjuangan selesai, justru harus memulai perjuangan lebih keras.

Ia mengajak rakyat secara bersama-sama menghayati semangat yang bersumber pada ide, cita-cita dan gagasan besar Bung Karno cita2 gagasan dan harapan bung karno yakni untuk mewujudkan Indonesia yang merdeka, Indonesia yang berdaulat, berdikari dan Indonesia yang berkepribadian.

"Saya selalu teringat pidato Bung Karno 1 Juni 1945, 70 tahun yang lalu di depan sidang Badan Penyelidikan Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang menyatakan Pancasila itulah yang berkobar kobar di dada saya sejak berpuluh puluh tahun diterima atau tdk terserah saudara-saudara tapi saya sendiri mengerti seinsyaf insyafnya bahwa tidak satu pun akan menjelma dengan sendirinya menjadi realita jika tidak dengan perjuangan," katanya.

Kepala Negara menyebutkan perjuangan untuk mewujudkan cita-cita bukan jalan mudah.

"Kita tidak boleh berhenti, adalah tugas kita bersama untuk membumikan Pancasila, menjadikannya realitet dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," katanya.

Menurut dia, Indonesia harus punya dua hal pokok pertama persatuan Indonesia dan keberanian menjebol.

"Republik ini sejatinya bukan sebuah negara yang dibangun untuk satu golongan ataupun beberapa kelompok saja, republik ini memerlukan persatuan, memerlukan kebersamaan, memerlukan gotong royong dari berbagai elemen bangsa," katanya.

Presiden menyebutkan pergerakan Indonesia bukanlah pergerakan yang kecil kecilan, tapi harus ada hakekatnya yaitu mengubah atau menjebol sifat buruk masyarakat sampai ke akar akarnya.

Ia menyebutkan Indonesia harus berani menjebol bertahannya mentalitas lama mulai dari mentalitas kolonial, mentalitas budak sampai ke feodal.

"Perjuangan kita sebenarnya menjebol mentalitas bangsa yg berada dalam keterjajahan, penindasan dan ketidakadilan dalam ketidakmerdekaan serta membangun mentalitas baru sebagai bangsa merdeka 100 persen," katanya.

Pewarta: Agus Salim
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015