Bogor (ANTARA News) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaimen warning (memperingatkan) kabupaten yang tidak bisa mencapai target pertanian dengan ancaman akan dihentikan bantuan anggarannya.

"Sudah ada 26 kabupaten yang kita surati. Kalau tidak capai target, sanksinya anggaran tahun depan ditiadakan," kata Menteri saat usai membuka Rapat Kerja Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Pertanian, di Cimanggu, Kota Bogor, Jawa Barat, akhir pekan lalu.

Menteri mengatakan, Kementerian Pertanian memberikan tambahan anggaran 100 persen untuk daerah-daerah meningkatkan produktivitas pertaniannya.

Apabila target dicapai, maka akan diberikan bonus tambahan sekitar delapan persen. Tetapi jika tidak, akan diberlakukan sanksi anggaran ditiadakan.

Target tersebut difokuskan pada produksi padi sebesar 3 juta ton, jagung 20 juta ton dan kedelai 1,5 juta ton.

"Selain produktivitas, juga luas area pertanian," kata menteri.

Menteri menyebutkan, pemerintah telah memberikan anggaran tambahan untuk sektor pertanian. Kenaikan tersebut harus dibarengi dengan meningkatnya produktivitas.

"Jika tidak tercapai target ditarik anggarannya," kata dia.

Menteri mengatakan anggaran untuk sektor pertanian dari APBN-P saat ini sebesar Rp16,5 triliun.

Saat ditanya kabupaten mana saja dari 26 kabupaten yang mendapat peringatan, menteri enggan mengungkapkannya dengan alasan privasi.

Menteri juga meminta Badan Litbang Pertanian, untuk turun mendampingi petani di wilayah agar dapat meningkatkan produktivitas sehingga mewujudkan swasembada pangan.

"Masa depan pertanian Indonesia ada di Balitbang," kata menteri.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015