Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan sebanyak 80 persen warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung Kampung Pulo siap direlokasi ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Jatinegara Barat.

"Ada sebanyak 519 Kepala Keluarga (KK) yang akan direlokasi. Dari jumlah tersebut, 80 persen warga sudah memegang kunci Rusunawa Jatinegara Barat yang memang disiapkan untuk relokasi," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis.

Menurut pria yang lebih akrab disapa Ahok sehari-hari itu, pihaknya pun sebelumnya telah melakukan sosialisasi kepada warga yang terkena dampak program normalisasi sungai di Kampung Pulo.

"Jadi, sebelum direlokasi, kita sudah melakukan sosialisasi terhadap seluruh warga disana (Kampung Pulo). Kita juga sudah melakukan pendataan. Setelah itu, baru warga bisa memperoleh satu unit rusunawa," ujar Ahok.

Dia menuturkan warga yang berhak mendapatkan unit rusunawa tersebut harus memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI Jakarta. Kemudian, warga akan didaftarkan sesuai dengan domisili rusunawa yang ditempati.

"Kalau ada warga yang menolak untuk didaftarkan dengan alamat rusunawa yang dihuninya, maka warga tersebut tidak akan mendapatkan haknya. Artinya, orang itu tidak akan mendapatkan rusun," tutur Ahok.

Sebanyak 519 KK warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur yang selama ini kerap menjadi korban banjir segera direlokasi ke Rusun Jatinegara Barat, Jakarta Timur. Proses relokasi berlangsung mulai 10 hingga 14 Juni 2015.

Sebelumnya, pada 6 hingga 8 Juni 2015 lalu telah dilakukan pendataan dan pengundian rusun yang akan dihuni oleh warga Kampung Pulo tersebut. Setelah Kampung Pulo, penertiban hunian di bantaran Kali Ciliwung akan dilakukan terhadap warga yang tinggal di RW 10, Bukit Duri, Jakarta Selatan.

Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015